Lihat ke Halaman Asli

Mim Yudiarto

TERVERIFIKASI

buruh proletar

Pesan dari Langit

Diperbarui: 28 Februari 2019   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pixabay.com

Pada percikan kabar yang dikirim melalui tetesan hujan, dengan ini langit menyampaikan pesan kepada seisi lautan;

pelankan gelombangmu. Banyak nelayan datang bertamu. Biarkan mereka menebar jala, mata pancing dan pemberat batu. Di rumah, mereka sudah ditunggu. Dengan dada berdegup dan jantung bertalu-talu. Akan selamatkah bapakku?

Di reruntuhan kabut yang luruh pada pagi buta, puncak gunung yang dingin memberi pesan kepada air, tanah dan batu-batu;

beri waktu yang cukup bagi para petani itu. Untuk mengolah tanah dan air menjadi satu. Meminggirkan batu-batu, dan meletakkannya di pematang. Sebagai pertanda telah disemai batang-batang padi yang kelak akan membolehkan petani itu pulang. Dengan hati lapang.

Dalam kesunyian yang menghilang begitu saja tanpa berpamitan, tumbuhlah riuh dan gaduh yang merupakan pesan langit terhadap kehidupan;

bila hatimu mendekati runtuh karena banyak kebaikan di dunia ini yang terbunuh. Kirimkanlah doa-doa secara utuh. Biarkan mengembara mencari Tuhannya. Di manapun Dia berada.

Jakarta, 28 Februari 2019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline