Dimana letak airmata. Ketika perut anak-anak kelaparan minta untuk ditangisinya.
Dimana letak gerimis. Ketika tanah yang retak minta untuk dihujaninya.
Dimana letak cahaya. Ketika hati yang menggelap minta untuk disinarinya.
Dimana letak cinta. Ketika jiwa yang kering minta untuk dikasihinya.
Sebetulnya tak dimana-mana. Karena selalu ada di hadapan kaca. Bayangan yang persis sama.
Di sana ada mata. Di sana ada hujan. Di sana ada kunang-kunang. Di sana ada api yang menyala.
Semua bicara tentang peduli, keringnya hati, kegelapan dan kehausan.
Tak ada yang bisa lepas dari kaca. Pantulan bayangan yang selalu mengikuti. Seperti juga matahari. Melukis bayangan kita panjang, pendek atau menghilang. Tergantung dimana letak jarum jam. Dan seberapa besar kita berkemauan.
Jakarta, 19 Maret 2018