Menapaki sebuah perjalanan dan menemui berbagai pengalaman itu adalah suatu hal yang biasa. Tetapi yang membedakan bagi setiap pelaku perjalanan itu adalah bagaimana dia mensikapi setiap pengalaman yang dia lakoni itu.
Seorang dokter bisa mendiagnosa penyakit dengan informasi yang dia dapatkan, dan menemukan ramuan yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit pasiennya. Tapi belum tentu seorang dokter dapat mendiagnosa penyakitnha sendiri dan menyembuhkan penyakitnya sendiri.
Seorang konselor bisa menyelesaikan setiap masalah yang sedang dikonsultasikannya karena akan adanya informasi yang lengkap dan data yang akurat. Tetapi sang konsultan belum tentu mampu menyelesaikan permasalahan sendiri yang dia hadapi karena ketidak tahuan data dan informasi terkait dirinya sendiri.
Gambaran perjalanan inilah yang menjadi tolak ukur kepada kita bahwasanya seorang pakar maupun seorang ahli belum tentu dia dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi untuk dirinya sendiri karena cacatnya informasi mengenai dirinya sendiri yang sebenarnya informasi itu sangat lengkap dia dapatkan jika dia mau.
Hal inilah yang selalu mengingtkan kepada kita bahwasanya setiap perjalanan seorang manusia yang memiliki Iman pasti akan Allah karuniakan kepadanya orang-orang yang selalu mempedulikannya (baik didalam lisannya dia memberikan motivasi maupun didalam diamnya dia selalu mendoakan kebaikan kepadanya)
Dan sebaik-baik ketentraman hati ketika kita mendapati sebuah masalah yang sedang dihadapi adalah selalu mengingat kepada Dzat yang selalu memberikan kita solusi
(Ar-Ra`d):28 - (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.
=> Motivasi diri <=
Yogyakarta, 8 juli 2018.