Tahukah anda ? Youtube merupakan salah satu sosial media yang baru didirikan pada tahun 2005 tepatnya 14 februari, oleh Jawed Karim, Chad Hurley, dan Steve Chen. Namun pada tahun yang berbeda yaitu pada tahun 2006 raksasa internet Google mengakuisisi Youtube dengan kucuran dana sebesar 1.65 milliar Dollar AS atau setara dengan 2.2 Trilliun Rupiah, kemudian Google mengembangkan sampai saat ini sehingga digemari oleh orang-orang diseluruh dunia.
Media sosial telah menjadi sarana yang akrab menyebarkan informasi kepada banyak orang dan juga membangun opini di antara orang-orang bahkan mampu mendorong perubahan perilaku masyarakat secara besar-besaran. Para penggunanya bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi yang meliputi blog, social network atau jejaring sosial, forum serta dunia virtual.
Jika anda membuka aplikasi Youtube pasti dari berbagai konten sudah ada di Youtube, seperti konten prank yang membuat kesal orang, konten edukasi, konten hiburan dll. Banyak juga dari berbagai kalangan memanfaatkan Youtube untuk mencari cuan. Tak sedikit juga banyak dari anak-anak sekarang bercita-cita ingin menjadi Youtuber atau konten kreator.
Konten prank yang menyebar dengan pesat di media sosial juga termasuk dalam pengaruh budaya populer . jika anda bertanya-tanya apa sih itu budaya populer ? jadi, budaya populer ialah hasil kreasi masyarakat industrial, yang kemudian terjadi interpretasi makna dan hasilnya diwujudkan dalam kebudayaan yang ditampilkan secara dominan, serta didukung dengan kemajuan teknologi produksi, dengan tujuan agar dapat lebih mudah diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa adanya batasan ruang dan waktu.
Konten prank sendiri merupakan konten yang berisikan tentang penyamaran ataupun jahil kepada seseorang sehingga korbanya menjadi kesal atau kaget. Saat ini konten prank begitu merajalela dikalangan youtuber Indonesia. Trend konten prank di Indonesia sendiri baru membooming sekitar tahun 2019 sampai saat ini.
Lalu kenapa konten prank yang membuat orang kesal diminati masyarakat Indonesia ?
Umumnya pada konten prank penonton biasanya tidak bisa mempredeksi ekpresi apa yang akan terjadi setelah dikerjai oleh pelaku prank.
Reaksi tak terduga itulah yang membuat efek kejutan hiburan sehingga kenikmatan dalam menyaksikan ekpresi dari orang lain pada akhirnya menjadi candu tersendiri bagi penonton.
Tidak hanya penonton, tapi konten kreator juga merasa candu, sebab konten yang ia unggah di Youtube mendapat peminat yang banyak dan menguntungkan baginya. Hal tersebutlah yang membuat budaya prank diminati oleh masyarakat Indonesia.
Namun dengan viralnya konten prank dikalangan Youtuber Indonesia, konten tersebut mendapat kecaman dari berbagai kalangan dimasyarakat. Masalahnya konten prank sangat merugikan korban. Seperti contoh kasus youtuber ferdian paleka yang manarik simpati bagi korban yang terkena prank.