Lihat ke Halaman Asli

Michelle Salinas

Public Relation

Strategi Pemasaran Social Commerce untuk UKM: Meningkatkan Kesuksesan di Bulan Ramadan ala Ninja Xpress

Diperbarui: 14 Maret 2024   16:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Di tengah semangat Ramadan yang penuh berkah, social commerce telah menjadi salah satu pilar utama bagi pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan. Survei terbaru Suara UKM Negeri Vol. 4 yang dilakukan oleh Ninja Xpress menyoroti manfaat besar yang diperoleh UKM melalui social commerce, seperti platform Instagram, Facebook, dan WhatsApp. 

Kemudahan ini mencakup pemahaman mendalam terhadap preferensi konsumen yang melampaui batasan demografi dan proses transaksi, serta kemampuan untuk membangun citra merek di tengah dinamika platform marketplace yang selalu berubah. 

Sebagai contoh, salah satu shipper Ninja Xpress, Pempek Belida Pusat telah berhasil menjalin hubungan yang erat dengan konsumen setianya dan menyajikan penawaran spesial yang sesuai dengan momen-momen penting dalam bulan Ramadan melalui kehadiran mereka di Instagram dan komunitas di WhatsApp.

Selama bulan suci Ramadan, para UKM memiliki kesempatan untuk mengintegrasikan konten yang relevan ke dalam strategi social commerce mereka dengan fokus pada tema kedermawanan, kebaikan, dan solidaritas. 

Dengan memanfaatkan momentum Ramadan ini, UKM dapat merancang kampanye pemasaran yang kreatif dan menarik, yang memungkinkan mereka untuk membina hubungan emosional yang mendalam dengan pelanggan, serta memperluas jangkauan pasar mereka melalui platform social commerce.

Menurut hasil Survei Suara UKM Negeri Vol. 4 terdapat beberapa tantangan pemasaran yang dihadapi oleh UKM dalam menjalankan penjualan melalui social commerce, antara lain:

1. 50% mengatakan bahwa membuat konten yang efektif adalah hal yang menantang.
Untuk mengatasi hal ini, UKM bisa menerapkan strategi "Reduce, Reuse, dan Recycle" untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan konten. Pendekatan "Reduce" memprioritaskan penghematan waktu dengan mengurangi pembuatan konten baru. 

Sementara itu, "Reuse" melibatkan penggunaan kembali konten yang telah ada sebelumnya. Sedangkan "Recycle" melibatkan pengoptimalan konten pengguna untuk meningkatkan keterlibatan dalam berbagai aspek bisnis. Dengan menerapkan strategi ini, perusahaan dapat mengelola konten mereka dengan lebih efisien, mencapai tujuan pemasaran, dan memperkuat hubungan dengan audiens mereka.

2. 48% mengatakan bahwa sulit bagi mereka untuk mengejar algoritma platform yang terus berubah

Langkah-langkah untuk mengatasi tantangan tersebut adalah dengan melakukan eksperimen berkelanjutan di berbagai platform dengan berbagai jenis konten berdasarkan strategi 3R (Reduce, Reuse, Recycle). 

Setelah itu, UKM dapat berkonsultasi dengan konsumen yang memiliki interaksi paling tinggi di kanal sosial yang mereka sukai. Berdasarkan hasil konsultasi tersebut, UKM dapat mengidentifikasi tiga platform teratas yang sering dikunjungi oleh konsumen dan fokus mengembangkan kehadiran mereka di platform-platform tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline