Lihat ke Halaman Asli

Menjadikan Media Sosial sebagai Alat Kampanye Pilpres 2024 untuk Generasi Gen Z

Diperbarui: 11 Januari 2024   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Lensakaltara

Indonesia sedang merayakan pentas demokrasi dalam pemilihan Presiden di bulan februari mendatang. Siapa yang akan menjadi presiden tentu akan membawa indonesia kedepannya akan lebih baik dari sebelumnya, ini yang diharapkan oleh masyarakat indonesia.

Setelah melihat 3 kali debat,  dan akan ada 2 debat lagi yang diselenggaran oleh KUP. Masyarakat sudah dapat menilai sendiri bagaiman visi dan misi pada paslon presinden.

Dalam survei KPU pada tahun ini jumlah anak muda yang ikut dalam pesta demokrasi berjumlah 55%. Angka yang sangat fantasi untuk mencuri perhatian anak muda ke satu paslon dan menyakinkan dalam memilih paslon tersebut.

Dizaman yang sudah moderen ini, media sosial menjadi media yang tidak bisa dipisahkan oleh generasi Gen Z.

Sudah semestinya, pada calon presiden menjadikan media sosial ini sebagai alat kampanyenya untuk mencari simpatisan dan pendukungnya.

Banyak kita lihat anak muda sekarang mnghabiskan waktu untuk menggunakan media sosial hingga berjam-jam tanpa mereka sadari. Maka dari itu para paslon harus menggunkan kesempatan ini, dalam menyampaikan pesan kampanye secara lebih menarik.

 Sekarang banyak sekali media sosial yang dapat diakses oleh para generasi Gen Z mulai dari: Youtube, Instagram, Facebook, twiter, dan Tiktok sendiiri.

DIsertai dengan adanya beberapa fitur yang mendukung disetiap  dimedia solial seperti: membuat vidio, foto, bahkan live streming bisa dijadikan untuk berinteraksi langsung dengan pada generasi gen z, memberi pertanyaan dan bisa langsung dijawab.

Dalam mejadikan media sebagai alaat kampanye maka para masing-masing paslon, perlu adanya strategi khusus untuk menarik perhatian kaum milenial.
Keunggulan media sosial sebagai platform kampanye terletak pada interaktivitas, jangkauan luasnya, dan kemampuan penargetan audiens yang spesifik. Namun, untuk mencapai keberhasilan dalam menarik perhatian anak muda, para kandidat dan partai politik harus memperhatikan strategi khusus. 

Konten yang menarik, relevan, dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, serta interaksi aktif dengan pengguna media sosial, akan menjadi kunci sukses dalam merebut hati pemilih muda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline