Bagi para remaja khususnya kaum pelajar, sudah menjadi tradisi dari generasi ke generasi yang mengakar dan sudah tidak asing lagi dengan fenomena tawuran antar pelajar. Tawuran antar pelajar sudah seringkali terjadi di berbagai daerah, baik di kota maupun di daerah desa sekalipun. Tindakan tawuran ini bahkan bukan hanya perkelahian antar kumpulan pelajar saja, melainkan sudah mengarah ke tindak pidana, mengingat banyaknya korban luka-luka hingga korban jiwa.
Hal ini tentunya menyebabkan keprihatinan dan keresahan yang tinggi bagi warga sekitar tempat kejadian tawuran antar pelajar tersebut. Pasalnya, para pelajar yang menjadi calon-calon penerus bangsa ini sudah seharusnya menjalankan kehidupan yang pantas dengan berfokus pada pertumbuhan dan perkembangan baik mental maupun fisik untuk menghadapi kehidupan masa dewasanya.
Kekhawatiran yang serius dirasakan oleh para warga sekitar dan para orang tua yang didasari dengan melihat masa depan anak-anaknya yang terancam oleh kekerasan tindak pidana. Bagaimana nasib masa depan bangsa jika para calon penerus bangsa kerap melakukan tindak kekerasan dan tindak pidana seperti ini. Fenomena ini dapat digolongkan menjadi situasi darurat untuk segera ditangani.
Perlu adanya strategi dan upaya konkret dan terkoordinasi untuk mencegah dan menanggulangi untuk mencegah dan mengurangi tawuran remaja antar pelajar melalui program-program sosial yang berkelanjutan. Dengan strategi dan upaya ini diharapkan generasi muda dapat tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman dan mendukung, sehingga mampu menciptakan masa depan yang lebih baik bagi mereka para remaja dan masa depan bangsa ini.
Program sosial untuk menanggulangi fenomena tawuran tidak bisa diragukan lagi urgensinya. Program ini tidak hanya penting untuk menangani akar penyebab dan latar belakang terjadinya tawuran antar pelajar yang dilakukan para remaja, melainkan juga untuk menciptakan lingkungan yang aman bagi para pelajar, warga, dan para orang tua. Program sosial dapat memberikan jalan positif bagi para remaja yang biasanya dan berpotensi melakukan tindak tawuran.
Program-program sosial yang dijalankan cenderung membantu membangun keterampilan sosial, pemahaman tentang konflik, hingga pengendalian diri untuk membantu para pelajar yang berusia remaja untuk menghadapi tantangan yang mereka hadapi untuk terhindar dari tindak kekerasan dan tindak pidana, seperti tawuran. Program sosial yang dijalankan oleh kerjasama antara pemerintah, lembaga sosial, dan masyarakat akan memberikan dampak positif dan signifikan untuk menanggulangi fenomena tawuran yang selalu terjadi pada para pelajar.
Tawuran antar pelajar di kalangan para remaja dapat digolongkan sebagai konflik sosial antar kelompok di masyarakat. Upaya dan strategi penanganan dijalankan dengan berbagai pendekatan, baik melalui pemerintah langsung hingga bekerjasama dengan lembaga sosial, dan masyarakat. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menangani fenomena tawuran antar pelajar ini mulai dari pendekatan keamanan, pendekatan sosial, pendekatan ekonomi, hingga pendekatan pekerjaan sosial.
Pendekatan Keamanan
Pendekatan keamanan ini dilakukan oleh kepolisian setempat dengan melakukan ketertiban umum, seperti pengarahan personel untuk memisahkan pihak yang terlibat tawuran, yaitu para remaja yang masih berstatus sebagai pelajar. Penertiban ini dilakukan dengan mengamankan area yang biasa dijadikan tempat untuk para pelajar tawuran atau membubarkan dan menghentikan tawuran yang sedang terjadi.
Selain turun langsung, kepolisian setempat juga biasanya melakukan penyelidikan untuk mengidentifikasi pelaku yang bertanggung jawab atas tawuran tersebut, yang didasari pengumpulan bukti dan keterangan dari para saksi dari tempat kejadian tawuran tersebut untuk diberlakukan tindakan hukum agar para pelaku tawuran menerima efek jera.
Pendekatan Sosial