Siapa Raja terkaya di dunia? Jika kalian membayangkan Raja Salman dari Arab Saudi, maka kalian salah. Apakah Raja Hassanal Bolkiah dari Brunei Darussalam? Ternyata bukan juga.
Kalau tebakan kalian salah, maka kalian tidak sendiri, saya pun salah menyangka demikian. Sempat terpikir Ratu Inggris, namun terpatahkan pada pencarian saya di Google juga.
Raja Terkaya
Raja Terkaya di Dunia adalah Raja Thailand, yaitu Raja Rama X yang bernama King Maha Vajiralongkorn. Jumlah kekayaan kerajaannya diperkirakan mencapai USD 70 miliar atau bila di-rupiahkan menjadi Rp 1.032 triliun.
Raja Thailand Maha Vajiralongkorn dibawa melewati jalanan Bangkok dalam prosesi kerajaan(AFP/MANAN VATSYAYANA/via Kompas)
Kekayaan Raja Thailand mengungguli Raja Hassanal Bolkiah yang sebesar USD 28 miliar dan Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud sebesar USD 18 miliar. Sedang Ratu Elizabeth jauh dari mereka, memiliki kekayaan bersih pribadi sebesar USD 530 juta. Tentu yang dimaksud adalah kekayaan pribadi, bersih, tidak termasuk harta kekayaan keluarga atau kerajaan
Sebelumnya kekayaan pribadi Raja Thailand dipisahkan dari kekayaan kerajaan, namun raja tetap memiliki akses ke kekayaan kerajaan.
Sejak 2018, kekayaan pribadi Raja dan kekayaan kerajaan secara keseluruhan disatukan. Maka jumlahnya pun menjadi sangat besar. Sejak tahun itu pula Raja memiliki akses untuk mengelola dan mengendalikan seluruh kekayaan kerajaan.
Dari mana saja kekayaannya? Sebagian besar kekayaan Raja Thailand adalah berasal dari kepemilikan tanah dan properti. Menurut hasil studi, Kerajaan Thailand adalah salah satu pemilik tanah terbesar di negara Thailand, yaitu sekitar 6.560 hektar di seluruh Thailand. Sekitar 40.000 lahan tanah disewakan.
Kekayaan lainnya didapatkan dari saham di dua perusahaan korporasi terbesar di negara itu, yaitu Siam Commercial Bank (SCB) dan Siam Concrete Group, dengan nilai USD 12,2 miliar setara dengan Rp 170 triliun.
Meskipun sudah kaya raya, biaya operasional sehari-hari Pemerintahan Kerajaan tetap ditanggung oleh warga Thailand, yang berlaku sebagai pembayar pajak. Pemerintah mengalokasikan sekitar USD 1,3 miliar atau setara dengan Rp 18 triliun dalam anggaran tahun ini.