Lihat ke Halaman Asli

Meilanie Buitenzorgy

Mantan kandidat PhD, University of Sydney, Australia

Para Musuh Pancasila dan Terowongan Silaturahmi

Diperbarui: 13 Februari 2020   14:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber akun @katolikG

Sumber akun @na_dirs

Hasil screenshot prribadi

Hasil screenshot pribadi

Hasil screenshot pribadi

Hasil screenshot pribadi

Hasil screenshot pribadi

Di negeri berflower, mendirikan rumah ibadah agama X harus memperoleh izin dari pemeluk agama Z yang sebagian umatnya adalah para PENDENGKI.

 Inilah awkward policy yang menjadi pangkal petaka dari segala masalah sengketa rumah ibadah di negeri +62.

Pemerintah pusat tidak bisa serta merta menyalahkan pemerintah daerah. Harus ada solusi di level policy. 

 Awkward policy tersebut HARUS diganti dengan kebijakan baru yang tegas eksplisit menghilangkan unsur akomodasi opini berbias dari para pendengki. Demi memberikan rujukan kuat bagi pemerintah daerah untuk bertindak tegas pada para perusak takdir keberagaman. Merekalah para musuh Pancasila yang dimaksud oleh Ketua BPIP. 

 Kalau tidak ada perubahan kebijakan, jangan salahkan interpretasi beragam dari pemerintah daerah. Karena kebijakan yang sekarang jelas-jelas mengakomodir keinginan para pendengki, para perusak keberagaman, para musuh Pancasila. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline