Lihat ke Halaman Asli

Meidy Y. Tinangon

Komisioner KPU Sulut | Penikmat Literasi | Verba Volant, Scripta Manent (kata-kata terbang, tulisan abadi)

Kantata Para Bintang di Panggung Demokrasi

Diperbarui: 26 September 2020   08:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

||fineartamerica.com|| 

Para bintang di panggung demokrasi, berjubah warna-warni, berharap menjadi yang terpilih, kidungkan kantata kepada Sang Khalik. Sadar, panggung demokrasi, rivalitas politik mengada dalam dunia milik Sang Khalik.

"Tuhan! Tuhan kami yang kuasa, ampuni kami atas segala dosa masa lalu. Berkenanlah Engkau perintahkan pemilih, memilih aku. Engkaulah pemilik suara rakyat. Vox Populi, Vox Dei,"  pinta para bintang.  

Semua berharap kemenangan, semua yakin terpilih, semua menjadi mahluk suci. Lutut mencium tanah, mulut komat kamit, kidungkan kantata penuh asa kepada kemenangan.

Kantata para bintang, adakah yang meminta izin membeli suara Tuhan? Tak ada! Bintang di langit pun tahu Tuhan tak bisa dibeli. Tuhan bukan barang dagangan. 

Tuhan tak pernah tutup mata. Tak ada yang bisa sembunyi. Kantata para bintang, kidungkanlah kidung harap, pasrah dan janji kepatuhan pada kehendak Sang Khalik. Segala panggung dunia, ada dalam kuasaNya. Demokrasi ada dalam kuasaNya. Hanya ada satu bintang yang kan Dia pilih. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline