Senangnya ketika tanggal 4 bulan yang lalu, bergaul lagi dengan Kompasiana setelah 8 tahun menghilang. Senangnya lagi, ketika waktu itu tercantum level "Taruna" di profil akunku, dengan total poin 3.000 plus. Sayang sekali, level Taruna hanya bertahan 1 hari. Esoknya, turun pangkat menjadi "Debutan" dengan poin 56 hasil dari 6 artikel yang sudah diposting dengan 3.514 page view.
Kecewa? Iya dong. Level "Taruna" yang tersemat kala itu, menjadi pemicu semangat untuk menulis. Langsung saya posting 2 tulisan. Eh, esoknya turun pangkat. Siapa yang tak kecewa.
Sempat terlintas untuk melupakan Kompasiana, untung saja setelah dikonfimasi via WhatsApp kepada moderator Kompasiana, saya mendapatkan penjelasan bahwa ada kesalahan sistem dalam membaca poin 3.000 plus. "3000 itu sebenarnya koma, ada kesalahan sistem," demikian tulis si moderator via WhatsApp.
Lanjut ngompasiana atau tidak ?
Lanjut-tidak, lanjut-tidak? Setelah menimbang, mengingat dan merasa akhirnya saya putuskan lanjut!
Kecewa dirubah menjadi motivasi, self motivation. Positive thinking-lah, setiap celaka ada gunanya. Hari itu juga, saya lanjutkan menulis di Kompasiana. 17 hari berturut-turut hingga tuntas bulan April. Beberapa tulisan terpilih menjadi Artikel Pilihan. Dua artikel masuk kategori Artikel Utama/headline.
Bertegur sapa dengan sesama Kompasianer, mendapatkan inspirasi dan motivasi dari mereka dan sempat masuk kategori Kompasianer Pilihan (senangnya). Akhirnya, setelah berdebut menulis dengan "pangkat" Debutan, hari ini 2 Mei 2020 tepat di ulang tahunku ke -44, naik pangkat ke level "Junior" dengan poin 506 hasil dari 52 pos artikel.
| Lika-liku Kompasianer | Dokpri from Kompasiana.com |
Terimakasih Kompasiana untuk hadiah ulang tahunku. Hasil tidak akan menghianati proses. Proses menulis dengan motivasi tinggi dan konsistensi, pasti akan menghasilkan sebuah pencapaian terbaik.
Untuk teman-teman Kompasianer terimakasih atas motivasi dan inspirasinya. Tetap semangat, konsisten dan teruslah menginspirasi untuk Indonesia yang lebih baik.