Lihat ke Halaman Asli

HEADLINE NEWS

Aktual & Terpercaya

Nasi Tak Kunjung Datang: Program Makan Gratis di Sampang Dikeluhkan di Hari Pertama

Diperbarui: 16 September 2025   18:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Siswa sedang menunggu makan bergizi gratis program prioritas nasional, Foto: Andre Setiawan

SAMPANG - Pelaksanaan hari perdana Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Torjun, Kabupaten Sampang, Madura, diwarnai kekacauan, Senin (15/9/2025). Puluhan siswa di dua sekolah dilaporkan terpaksa menahan lapar setelah paket makanan yang dijanjikan tak kunjung tiba hingga jam belajar mengajar berakhir.

Insiden ini menimpa peserta didik di SMKS Nurul Anwar dan SD Negeri 3 Tanah Merah, memicu kekecewaan dari pihak sekolah yang telah menantikan realisasi program untuk menunjang gizi siswa. Keterlambatan distribusi ini menjadi sorotan utama di tengah harapan besar publik terhadap program tersebut.

Kekecewaan di Hari Perdana

Kepala Sekolah SMKS Nurul Anwar, Mustakim, menyuarakan kekecewaan mendalam atas insiden ini. Menurutnya, sebanyak 50 siswa di sekolahnya terdaftar sebagai penerima manfaat program. Namun, penantian mereka berakhir sia-sia.

"Nasi yang kita tunggu ternyata gak datang sampai anak-anak pulang semua," keluh Mustakim saat dihubungi pada Senin (15/9/2025).

Ia menegaskan bahwa pihak sekolah sangat mendukung tujuan mulia dari Program Makan Bergizi Gratis. Namun, ia menyayangkan buruknya eksekusi di lapangan yang justru menimbulkan masalah baru. Menurutnya, pelayanan pada hari pertama seharusnya menjadi cerminan komitmen penyedia.

"Kita sebagai penerima manfaat kecewa berat. Harusnya di hari pertama ini pemilik dapur memberikan pelayanan yang baik," tegasnya.

Dampak Langsung bagi Siswa

Kekacauan distribusi ini berdampak langsung pada kondisi para siswa. Bagi peserta didik yang membawa uang saku, mereka masih memiliki alternatif untuk membeli makanan. Namun, bagi siswa yang sepenuhnya bergantung pada program ini, mereka terpaksa pulang dengan perut kosong.

Kejadian ini menyoroti beberapa poin krusial:

  • Ketergantungan Siswa: Sebagian siswa mengandalkan program ini sebagai sumber utama asupan gizi selama di sekolah.

  • Potensi Gangguan Konsentrasi: Kelaparan berisiko mengganggu fokus dan konsentrasi siswa dalam mengikuti kegiatan belajar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline