Lihat ke Halaman Asli

Kampanye Teman Olah Sampah #KitaGerakBersama oleh Tim dari MBKM Futureskills Green Planet and Future Living

Diperbarui: 2 Juni 2023   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi tumpukan sampah di TPA (Sumber: CNN Indonesia)

Kemajuan teknologi menjadikan pembelajaran dapat dilakukan dimana saja dan menggunakan banyak platform. Future Skill merupakan salah satu platform pendidikan bagi anak muda untuk meningkatkan softskill dan hardskill dengan turut mengajak berbagai komunitas untuk bekerja sama dan menjadi mentor. The Climate Reality Project Indonesia (TCRPI) merupakan komunitas yang berfokus di bidang lingkungan terutama mengenai permasalahan krisis iklim. Kolaborasi antara Future Skill dengan The Climate Reality Project Indonesia menghadirkan sebuah kelas yang berfokus pada lingkungan yang berkelanjutan serta solusi untuk menciptakan “green planet and future living” (planet hijau dan kehidupan masa depan) yang berkelanjutan menjadi salah satu bentuk upaya untuk memberikan edukasi dan meningkatkan kepedulian anak muda terhadap krisis iklim. Program ini berfokus pada upaya anak muda dalam menemukan solusi terhadap permasalahan lingkungan yang ada saat ini. 

Permasalahan lingkungan yang hingga saat ini masih diupayakan untuk ditangani dengan baik adalah masalah sampah. Menurut data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2021, sebanyak 51,47% dari jumlah sampah nasional total adalah sampah anorganik yang meliputi sampah plastik, kertas/karton, logam, kain, kaca, dan karet/kulit. Menurut Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sebanyak 30,99% atau sekitar 8,1 ton sampah anorganik ini belum bisa dikelola dengan baik. Akibatnya, sampah-sampah tersebut menumpuk di TPA, menumpuk di lautan, dan bahkan menumpuk di pinggir jalanan sehingga sangat berpotensi untuk menjadi vektor pembawa penyakit.

Sampah adalah salah satu masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat modern di seluruh dunia. Volume sampah yang terus meningkat dengan cepat, mampu mengancam lingkungan dan kesehatan manusia. Sampah juga seringkali dianggap sebagai bahan yang tidak berguna dan hanya menjadi beban bagi lingkungan. Namun, di balik tumpukan sampah yang tak terhitung jumlahnya, terdapat sumber potensial yang dapat menciptakan peluang ekonomi yang menguntungkan. 

Upaya pengelolaan sampah di Indonesia masih berpusat pada daur ulang sampah menjadi kerajinan ataupun produk-produk lain yang memiliki nilai ekonomi. Namun, perlu diingat bahwa upaya pengelolaan sampah tidak hanya terbatas pada daur ulang. Ada banyak langkah dan strategi lain yang dapat diterapkan untuk mengatasi masalah sampah di Indonesia. 

Selain daur ulang, pengelolaan sampah juga dapat mencakup pemanfaatan sampah sebagai sumber energi. Metode seperti pembakaran sampah untuk menghasilkan energi atau produksi biogas dari sampah organik dapat menjadi alternatif yang bernilai dalam mengatasi masalah sampah dan kebutuhan energi yang terus meningkat. Tak hanya itu, edukasi dan kesadaran masyarakat juga menjadi kunci penting dalam upaya pengelolaan sampah yang sukses. Program-program pendidikan dan kampanye publik perlu ditingkatkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pentingnya pengelolaan sampah yang bertanggung jawab. Program edukasi dan kampanye juga dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang pentingnya memilah sampah organik, plastik, kertas, logam, dan bahan-bahan lainnya. Dengan memilah sampah sejak awal, proses daur ulang dan pengolahan sampah akan menjadi lebih efektif dan efisien.

Kampanye offline Project TOS #KitaGerakBersama di Departemen Biologi, IPB University (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Teman Olah Sampah atau yang disingkat dengan “TOS” merupakan sebuah kampanye mahasiswa yang tergerak akan permasalahan sampah, terkhusus sampah botol plastik di sekitar. Kampanye ini berisikan edukasi kepada masyarakat Indonesia dimulai dari lingkup terdekat, yakni teman-teman mahasiswa Biologi IPB mengenai bagaimana pengelolaan sampah botol plastik yang baik. Kampanye ini nantinya diharapkan menjadi salah satu upaya agar masyarakat lebih peduli dan aware terhadap sampah botol plastik. 

Kampanye TOS dengan tagline #KitaGerakBersama ini dilakukan melalui media sosial Instagram, di akun @temanolahsampah dan juga telah dilakukan sosialisasi di lingkup Biologi IPB yang mengajak teman-teman mahasiswa lainnya untuk memanfaatkan sumberdaya yang ada untuk bukan hanya membuang sampah pada tempatnya, tetapi juga bagaimana caranya mengelola sampah dengan cara yang menyenangkan juga.

Salah satu opsi dalam mengelola sampah yang menyenangkan ini, khususnya sampah plastik, adalah dengan menukarnya dengan sesuatu yang lebih valuable terutama bagi teman-teman mahasiswa yang umumnya membutuhkan dana tambahan. Saat ini, beberapa lembaga swadaya masyarakat menyediakan layanan untuk pengelolaan sampah dan menukarkannya dengan reward tertentu. Beberapa lembaga tersebut diantaranya PT Mountrash Avatar dan Waste4Change. 

Dropbox sampah dari PT Mountrash Avatar Indonesia yang ada di Departemen Biologi, IPB University (Sumber: Dokumentasi pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline