Lihat ke Halaman Asli

MEX MALAOF

Terus Bertumbuh dan Berbuah Bagi Banyak Orang

Mengenal Roasting, Jenis Komedi yang Melambungkan Nama Kiky Saputri

Diperbarui: 26 Maret 2021   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kesan pertama yang muncul ketika menyaksikan aksi jenaka seorang Kiky Saputri yang dengan beraninya membongkar dan membombardir seorang Fadly Zon, Susi Pudjiastuti, dan beberapa artis tanah air lain yang nota benenya adalah para publik figur dengan celetukan-celetukan yang mengundang gelak tawa, sorakan, siutan, siulan, dan tepukan tangan dari para penonton adalah "kok bisa ya?". 

Acara macam apa lagi ini? Apakah pribadi-pribadi yang bersangkutan tidak tersinggung, marah, dan melaporkan seorang Kiky kepada pihak yang berwajib karena telah menghina orang lain di hadapan publik? 

Apalagi, apa yang dikatakan atau disampaikan oleh seorang Kiky, terkait erat dengan banyak hal yang melekat dalam setiap pribadi yang menjadi sasaran ocehannya. 

Siapa yang tak kenal seorang Fadly Zon, siapa yang tak kenal sosok Susi Pudjiastuti, atau artis-artis lain di tanah air ini? Memang, apa yang dikatakan oleh Kiky, didalamnya terkandung unsur kebenaran tetapi pilihan kata yang bernada ejekan, sindiran, pun hinaan, membuat saya secara pribadi menjadi penasaran untuk mengetahui jenis lawak atau komedi macam apa lagi, yang digunakan oleh para komedian negeri ini untuk mengulik kepribadian seseorang di hadapan publik dan menghibur para penonton tanpa masalah.

Selidik punya selidik, ditemukanlah istilah "Roasting", yang nampaknya masih jamak dalam dunia komedi Indonesia. Secara harafiah, kata Roasting berasal dari bahasa Inggeris dengan kata dasar "Roast" yang artinya memanggang atau membakar. 

Kata ini kemudian dipakai untuk oleh para aktor, musisi, dan para komedian bukan untuk memanggang atau membakar seseorang tetapi, untuk memanas-manasi atau meledek-ledek orang yang bersangkutan. Menurut sumber Kompas.com, istilah roasting pertama kali dipakai pada tahun 1904. 

Dari pemahaman di atas, dapat diambil suatu kesimpulan bahwa roasting berarti suatu bentuk komedi atau humor dengan menjadikan seseorang sebagai bahan lelucon, entah itu selebritis, seorang tamu kehormatan, atau siapapun. 

Cara melucu dengan gaya demikian, dijadikan sebagai cara untuk memperkuat sebuah komunitas atau seseorang tanpa menyinggung suatu kelompok atau pribadi lain. 

Walaupun ada pihak tertentu yang memberikan bantahan bahwa roasting tidak sama dengan mencela, menghina, atau menyindir seseorang akan tetapi, dalam praktek yang sejauh ini terjadi, di sana ada nada, kata atau kalimat yang berisikan celaan, hinaan, dan sindiran. 

Walapun demikian, Rosting memimiliki aturan main tersendiri yang dapat digunakan atau dijadikan sebagai takaran pun ukuran untuk membedakannya dengan istilah lain seperti mencela, menghina, dan menyindir. 

Seseorang yang hendak melakukan roasting terhadap pribadi lain, tidak boleh menyinggung ras, agama, budaya, atau suku tertentu. Perlu juga memperhatikan dan mempertimbangkan situasi kehidupan dan keunikan dari pribadi yang menjadi sasaran roasting, apa yang disampaikan bukanlah dibuat-buat alias hoax, dan  mempertimbangkan perasaan orang lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline