Lihat ke Halaman Asli

Mawan Sidarta S.P.

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Kisah Putri Campa dan Giri Kedaton Gresik

Diperbarui: 12 Agustus 2016   09:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1367038695831907364


Giri Kedaton, begitu nama kerajaan Islam yang ada di Gresik. Hingga kini, kerajaan ini masih bisa turis lihat bukti-bukti keberadaannya di daerah Kebomas, Gresik. Kerajaan ini pun menjadi objek wisata penting bagi kota ini. Sebagian ulama berpendapat bahwa Giri Kedaton merupakan pesantren yang didirikan oleh Sunan Giri. Giri Kedaton berada di atas sebuah bukit yang tinggi di Kota Gresik, sesuai namanya giri yang berarti bukit dan kedaton yang berarti kerajaan. Pada kurun waktu tertentu, di kawasan itu juga pernah terjadi suksesi kepemimpinan. Ini adalah suksesi pemerintahan para sunan sebagai keturunan Sunan Giri (Dinasti Giri). Karena itu, masyarakat Gresik umumnya menganggap Giri Kedaton sebagai Kerajaan Islam yang didirikan oleh Sunan Giri, atau yang memiliki nama lain Raden Paku itu. 

Penelitian yang dilakukan terhadap situs makam Sunan Giri dan Giri Kedaton pun dilakukan. Hasilnya menyebutkan bahwa pada tahun 1470 telah berdiri Kerajaan Islam di sebuah perbukitan di kawasan Kebomas, Gresik. Hal ini terjadi sebelum masa pemerintahan Raden Fattah dari Kerajaan Demak pada tahun 1517. Dengan demikian para ahli sejarah menyimpulkan bahwa Giri Kedaton merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa. Hal ini sekaligus merupakan cikal bakal berdirinya Kerajaan Islam Demak.

Makam Sunan Giri dan keturunannya terletak dalam sebuah bangunan. Khusus pada makam Sunan Giri terdapat keunikan dalam arsitek bangunannya. Bangunan kayu mengelilingi makam berukir indah. Bangunan ini tampak menarik dengan warna coklat keemasan, dan ada sedikit warna merah di situ. Seni ukir dan pahatan kayu menunjukkan pengaruh agama sebelum Islam. Di bagian pintu masuk makam terdapat sepasang patung berukiran kayu yang menyerupai ular naga. Ketika kami mintai keterangan, juru kunci makam Sunan Giri mengatakan setiap hari makam ini ramai dikunjungi peziarah. Bahkan tak sedikit pengunjung datang dari luar Kota Gresik. 

Pada hari-hari tertentu seperti malam Jumat, peziarah yang berkunjung lebih banyak lagi. Tidak jauh dari makam Sunan Giri, kira-kira 200 meter sebelah kanan komplek makam, terdapat tempat persemayaman keturunan sunan yang lain, yakni Sunan Prapen. Masih di Kecamatan Kebomas, Gresik tepatnya Desa Sidomukti Gang XV terdapat Giri Kedaton. Letaknya kira-kira beberapa ratus meter dari makan Sunan Giri. Menuju situs ini pengunjung harus berjalan menaiki tangga berundak yang terbuat dari semen. Situs Giri Kedaton berada jauh lebih tinggi dari makam sunan. Dari tempat yang tinggi ini, para pengunjung bisa menyaksikan indahnya pemandangan Kota Gresik. Tak ketinggalan merasakan tiupan angin yang sejuk sepoi-sepoi basah.

Menurut cerita juru kunci situs, dulu sebelum mendirikan Giri Kedaton, Sunan Giri harus bertafakur atau berserah diri kepada Tuhan. Ia bertafakur selama 40 hari 40 malam. Ayahanda Sunan Giri, yakni Maulana Ishak memerintahkan beliau agar mendirikan pesantren. Lokasinya berada di daerah yang tanahnya sama dengan segumpal tanah yang diberikannya kepada Sunan Giri. Segumpal tanah pemberian Maulana Ishak ternyata cocok atau sesuai dengan kawasan perbukitan Desa Sidomukti, Kebomas, Gresik. Di tempat ini Sunan Giri merasakan kedamaian. Akhirnya beliau memutuskan untuk mendirikan pesantren atau kerajaan yang kelak bernama Giri Kedaton.

Di komplek situs Giri Kedaton pengunjung bisa menyaksikan bukti-bukti lain tentang keberadaan kerajaan ini di masa silam, antara lain: makam Raden Supeno putra pertama Sunan Giri, kolam sebagai tempat berwudhu sunan dan santrinya, makam para kerabat dekat sunan, bebatuan yang diyakini sebagai tempat berkumpul dan berunding para sunan keturunan Sunan Giri. Situs Giri Kedaton sendiri merupakan bangunan yang terbuat dari batu andesit bertingkat berundak-undak. Ada sekitar lima undakan di sana. Di bagian paling atas berdiri bangunan masjid yang sudah direnovasi. Kolam tempat berwudu sunan dan santrinya terbuat dari batu bata tebal. Ada kemiripan dengan bahan batu bata candi peninggalan Majapahit di daerah Trowulan.

Penasaran dengan cerita banyak orang, kami pun melanjutkan perjalanan ke sebuah perbukitan yang masih dalam kawasan Kebomas Gresik. Di situ bersemayam seorang putri dari negeri Campa (Vietnam) yang oleh sebagian orang dianggap sebagai istri Sunan Giri. Karena kagum dan terpesona dengan watak dan keluhuran budi pekerti Sunan Giri, maka putri jelita ini pun menikah dengan sunan. Ternyata, putri cantik ini adalah seorang saudagar negeri Campa atau Vietnam. Versi lain tentang cerita Putri Campa ini ialah ia hanya menaruh hati kepada Sunan Giri. Namun, Sunan Giri tidak menanggapinya hingga akhir hayat putri itu. 

Setelah mengikuti jejak Sunan Giri dalam memperjuangkan Islam di Pulau Jawa dan Gresik, Putri Campa yang oleh masyarakat Gresik dinamakan Putri Cempo. Ia pun meninggal dunia dan jenazahnya dimakamkan secara Islam di perbukitan yang teduh. Pemakaman ini ditumbuhi pohon-pohon rindang dan tidak jauh dari kawasan Kebomas. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline