Lihat ke Halaman Asli

Perpustakaan Pusat UI

Diperbarui: 24 Juni 2015   10:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13730160861030218113

"KPK Geledah UI Terkait Korupsi Pengadaan IT Perpustakaan" -tribunnews.com- 27 Juni 2013 Itulah satu dari sekian banyak berita mengenai dugaan kasus korupsi pembangunan dan instalasi perpustakaan pusat UI tahun anggaran 2010-2011 yang diduga dilakukan oleh Wakil Rektor UI, Tafsir Nurhamid. Terlepas dari kasus yang sedang bergulir, saat ini saya hanya ingin membuat tulisan tentang Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia. Perpustakaan yang dijuluki The Crystal of Knowledge ini dibangun dengan luas sekitar 33.000 meter persegi. Dengan luas segitu, diperkirakan perpustakaan ini dapat menampung pengunjung hingga 20.000 orang per hari. Perpustakaan ini beroperasi pada hari Senin - Jumat: 08.30 - 20.00 WIB dan Sabtu - Minggu: 09.00 - 15.00 WIB.

Gedung megah yang di klaim sebagai perpustakaan terbesar se-Asia ini memiliki delapan lantai. Gedung ini dilengkapai dengan fasilitas mewah seperti ruangan i-Mac dimana terdapat puluhan komputer keluaran apple yang dapat digunakan secara gratis oleh pengunjung, ruang baca, ruang diskusi, ruang koleksi, dan silent room untuk dosen dan mahasiswa. Yang menarik dan unik dari perpustakaan ini adalah tersedianya kedai kopi Starbucks, gerai buku Times, dan pusat kebugaran Gold's Gym. Serta terdapat pula beberapa kafetaria yang cukup mewah. Koneksi internet hotspot dengan menggunakan akun UI semakin menambah kenyamanan bagi pengunjung yang ingin menghabiskan waktunya di sini.

13730160001459178773

Dibalik kemewahan itu semua, ada satu pertanyaan di benak saya? Apakah Perpustakaan Pusat UI sudah menjalankan fungsi yang sesungguhnya sebagai perpustakaan? Definisi perpustakaan sendiri berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah tempat, gedung yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya. Jadi, kalau saya sederhanakan perpustakaan adalah tempat dimana kita bisa menemukan berbagai macam buku dan kita dapat meminjam buku tersebut. Namun, saat ini banyak pengunjung yang hanya memanfaatkan kecepatan koneksi internet di Perpustakaan Pusat UI saja. Pengunjung yang datang ke ruang koleksi dan meminjam buku mungkin tidak seberapa jika dibandingkan dengan mereka yang ber-online ria. Bahkan koleksi buku di perpustakan ini tidak terlalu banyak. Sepertinya minat membaca generasi zaman sekarang sudah mulai berkurang. Ironis memang. Di tengah globalisasi saat ini memang kita dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan yang sedang berjalan. Namun, sebagai generasi muda, ada baiknya jika kita tetap mempertahankan budaya membaca.

1373015739104806150

“Kemampuan membaca itu sebuah rahmat. Kegemaran membaca itu sebuah kebahagiaan.” -Goenawan Mohamad-



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline