Lihat ke Halaman Asli

Novianti M

Guru Mata Pelajaran Matematika

Paradigma Pembelajaran dengan Perkembangan ChatGPT

Diperbarui: 17 Maret 2024   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salaam pemirsa sekalian, 

terkait dengan beberapa artikel saya sebelumnya tentang penggunaan ChatGPT dalam pengembangan bahan ajar, membuat saya terpikir bagaimana agar penggunaan ChatGPT itu, tidak justru menurunkan kualitas pembelajaran, dengan peserta didik akhirnya hanya mengumpulkan tugas dengan berbantuan ChatGPT.

Saya kemudian terpikir untuk terus membangun semangat belajar peserta didik, bahwa bapak dan ibu guru sudah mengetahui tentang perkembangan teknologi sedemikian rupa sehingga bentuk tugas tertulis bahkan video pun dengan mudah diselesaikan dengan berbantuan ChatGPT. Maka, ananda sekalian peserta didik terus dimotivasi oleh saya untuk mengingat seperti perkembangan kalkulator yang sudah sejak lama dari dahulu, juga telah berkembang sedemikian canggihnya dalam membantu kalkulasi. Tapi kita dalam pendidikan terus berjuang untuk murid-murid kita tetap bisa memahami makna operasi hitung, dan dapat menyelesaikan operasi hitung secara bermakna, tidak kemudian dalam pendidikan menyerah dengan langsung tidak lagi belajar berhitung, karena kemampuan keterampilan berhitung dan pemahaman operasi hitung tetap harus dikuasai manusia sebagai salah satu kemampuan dasar. 

Maka para peserta didik tetap terus bertahan memahami tujuan dari mengikuti kegiatan pendidikan, adalah memiliki kecakapan berpikir, membangun akhlak mulia, bukan hanya mengumpulkan tugas hanya sekedar menggugurkan tugas, tanpa memiliki pemahaman bermakna atas materi tugas yang dikumpulkan.

Maka kegiatan pembelajaran dan pelaksanaan test harian juga lebih diutamakan pada memberikan kesempatan pada peserta didik untuk dapat memberikan respond langsung dan penjelasan langsung kepada guru sebanyak mungkin peserta didik. Saya selaku guru jangan cukup puas dengan terkumpulnya tugas berupa hasil uraian tertulis mau pun penjelasan presentasi video, tapi lebih melaksanakan kegiatan temu tatap muka yang lebih bermakna, di mana memastikan tiap peserta didik lebih banyak aktif untuk dapat menjelaskan apa yang telah dipahaminya, seperti yang tampak dalam video short pembelajaran saya sebagai berikut di link ini silakan di klik untuk diakses:

https://youtube.com/shorts/1EWSbGqERNo?si=Rp3sZj5XcsxjfWLD

Jadi saya membangun semangat belajar murid-murid saya di kelas, terus memastikan agar datang jangan sampai datang pertemuan tanpa persiapan, kemudian jangan sampai peserta didik hanya secara pasif menyimak penjelasan guru, tapi pada setiap kegiatan pembelajaran adalah justru peserta didik selalu sudah siap untuk presentasi seperti tampak pada video ini.  Karena Video short tidak bisa di embed ke artikel kompasiana ini, maka berikut versi video regularnya dapat di klik pada embed video di channel youtube saya sebagai berikut:


Seperti pada penjelasan murid saya di video di atas, saya bersyukur karena murid saya ini dapat menemukan cara lain berdasarkan fakta pada soal, tidak semata-mata hanya mengikuti penyelesaian soal yang dicontohkan. Terasah keterampilan berpikir matematis peserta didik untuk dapat menganalisis persoalan ke dalam pemecahan matematika, untuk menemukan solusinya, bukan hanya sekedar memasukkan nilai variabel ke dalam rumus kemudian menghitungnya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline