Lihat ke Halaman Asli

Mathilda AMW Birowo

Dosen, Konsultan PR

Pandemi Mewabah pada Kualitas Pelayanan?

Diperbarui: 2 Maret 2021   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Google Image/FreePik/Vector

BRAND, IMAGE, REPUTATION DI MASA SULIT

Kemarin saya mengantar putera kami untuk test PCR sebelum keberangkatannya ke luar kota. Dikarenakan hari Minggu tak banyak klinik membuka pelayanan test PCR, maka pilihan kami pada Bandara yang pastinya melayani kebutuhan ini sebagai prasyarat bagi calon penumpang. 

Setelah memperoleh informasi dari internet, kami datang ke Bandara Halim Perdanakusuma dengan pertimbangan lokasi lebih dekat. Di lantai dua ada 2 counter pelayanan test PCR. Ketika masuk di counter satu pada pk. 14.30 seorang petugas pria yang sudah mulai berbenah mengatakan counter sudah tutup. 

Ketika kami utarakan bahwa informasi di internet menyebutkan pelayanan di Halim hingga pk.18.00, iapun menginformasikan bahwa counter yang di sebelah masih buka. Lalu kami berjalan menelusuri lorong panjang ke counter yang ditunjuk.

Sampai di sana, seorang wanita muda tampak sedang melayani dua pelanggan. Saat giliran kami, ia mengatakan tidak menerima pelayanan test lagi karena sudah tutup. Kami katakan, informasi yang kami dapat pelayanan hingga pk.18.00. 

Petugas pun balas menjawab dengan nada sedikit tinggi (mungkin ia lelah ya), "di sini hanya counter pembantu, yang buka hingga pk.18.00 counter utama di tengah sana" (maksudnya counter yang pertama kami kunjungi). 

Merasa dioper-oper tidak jelas, akhirnya kami memutuskan untuk segera ke Bandara Soekarno Hatta. Sebelum beranjak, tampak di depan pintu counter tadi ada banner besar bertulisan pelayanan hari Minggu hingga pk. 17.00 dan saat itu jam belum menunjukkan pk. 16.00.

Atas nama Efisiensi

Pandemi memang memerlukan permakluman dan toleransi yang cukup besar. Artinya begini, tak ada usaha yang ingin mengurangi tenaga kerjanya, tak ada pula orang yang ingin kehilangan pekerjaan. 

Kalaupun jalan menunju bandara atau penerangan di dalam Bandara sedikit berkurang dibanding masa normal, pastinya masyarakat memahami karena efisiensi. Tokh, penumpang juga tak sebanyak sebelumnya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline