Lihat ke Halaman Asli

MATATA VIDYA

a student

Pembuatan Laporan Keuangan Sederhana oleh Mahasiswa Universitas Negeri Malang 2021

Diperbarui: 8 Desember 2021   13:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gbr 1 dan 2 : penjelasan pencatatan laporan keuangan sederhana di UMKM Desa Wonorejo

Gbr 1 dan 2 : penjelasan pencatatan laporan keuangan sederhana di UMKM Desa Wonorejo

Wonorejo (6/12) – Pelaksanaan kegiatan MBKM program membangun desa atau KKN Tematik oleh mahasiswa UM tahun 2021, khususnya jurusan akuntansi, di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang telah berjalan selama kurang lebih 3 bulan. 

Salah satu program kerja yang dilakukan yaitu pendampingan UMKM dalam pembuatan laporan keuangan sederhana di Desa Wonorejo. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pencatatan penjualan, pembelian bahan baku, dan biaya operasional lainnya dan juga mendampingi dalam melakukan pencatatan keuangan yang dilakukan oleh UMKM di desa tersebut.

Format laporan keuangan sederhana untuk UMKM dibuat dalam bentuk harian, mingguan, dan bulanan. Laporan harian berisi penjualan produk dan pembelian bahan baku untuk pembuatan produk dari UMKM. 

Kemudian, laporan mingguan berisi rekapan penjualan produk dalam 1 minggu serta beban seperti bahan baku, gas/kayu bakar, minyak/mentega. Begitu juga dengan laporan bulanan, terdiri dari penjualan dan beban selama 1 bulan. Dengan begitu dapat diketahui total pendapatan setelah mengurangkan penjualan dengan beban.

Survei terlebih dahulu dilakukan guna mengetahui UMKM mana saja yang masih beroperasi secara aktif di desa serta untuk mengetahui apakah UMKM tersebut melakukan pencatatan dalam usahanya.

“Kadang kulo mboten nyatet, kan usahanya sendiri, tidak bayar karyawan, jadi untungnya buat sendiri ruginya juga buat sendiri,” ujar pengelola UMKM kerupuk miler, Bu Kholilah.

Desa Wonorejo juga memiliki banyak UMKM, selain UMKM kerupuk miler juga ada UMKM opak gambir, kue tradisional khas Jawa Timur. Pada saat survei pencatatan dan wawancara dilakukan, pemilik dari UMKM opak gambir, yaitu Bu Sakdiah, mengatakan bahwa telah melakukan pencatatan berupa pengeluaran dan pemasukan. Namun, pencatatan tersebut hanya dilakukan secara umum dan dasar. Selain itu, penentuan laba ditentukan dari hasil lebih dari pemasukan harian, tidak dipatok secara khusus.

Pendampingan pencatatan laporan keuangan sederhana untuk UMKM ini telah berjalan selama 1 bulan, dimulai dari bulan November. Pihak mahasiswa melakukan evaluasi setiap minggunya untuk menanyakan apakah ada kesulitan dalam proses pencatatannya.

“Tidak kok mbak, alhamdulillah bisa,” ujar Bu Kholilah.

Kegiatan pendampingan ini akan dilanjutkan untuk 1 bulan ke depan agar para pelaku UMKM terbiasa dalam melakukan pencatatan. Diharapkan dengan adanya bentuk pencatatan, pelaku UMKM di Desa Wonorejo dapat melihat pendapatan dan laba dengan lebih kompleks lagi, guna memajukan usaha yang mereka miliki. Selain itu, sebagai mahasiswa juga diharapkan dapat mempelajari sekaligus memberi solusi inovatif untuk UMKM di Desa Wonorejo.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline