Mohon tunggu...
MATATA VIDYA
MATATA VIDYA Mohon Tunggu... Mahasiswa - a student

oh hi, welcome

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembuatan Laporan Keuangan Sederhana oleh Mahasiswa Universitas Negeri Malang 2021

8 Desember 2021   13:27 Diperbarui: 8 Desember 2021   13:49 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gbr 1 dan 2 : penjelasan pencatatan laporan keuangan sederhana di UMKM Desa Wonorejo

Gbr 1 dan 2 : penjelasan pencatatan laporan keuangan sederhana di UMKM Desa Wonorejo
Gbr 1 dan 2 : penjelasan pencatatan laporan keuangan sederhana di UMKM Desa Wonorejo
Wonorejo (6/12) – Pelaksanaan kegiatan MBKM program membangun desa atau KKN Tematik oleh mahasiswa UM tahun 2021, khususnya jurusan akuntansi, di Desa Wonorejo, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang telah berjalan selama kurang lebih 3 bulan. 

Salah satu program kerja yang dilakukan yaitu pendampingan UMKM dalam pembuatan laporan keuangan sederhana di Desa Wonorejo. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui bagaimana pencatatan penjualan, pembelian bahan baku, dan biaya operasional lainnya dan juga mendampingi dalam melakukan pencatatan keuangan yang dilakukan oleh UMKM di desa tersebut.

Format laporan keuangan sederhana untuk UMKM dibuat dalam bentuk harian, mingguan, dan bulanan. Laporan harian berisi penjualan produk dan pembelian bahan baku untuk pembuatan produk dari UMKM. 

Kemudian, laporan mingguan berisi rekapan penjualan produk dalam 1 minggu serta beban seperti bahan baku, gas/kayu bakar, minyak/mentega. Begitu juga dengan laporan bulanan, terdiri dari penjualan dan beban selama 1 bulan. Dengan begitu dapat diketahui total pendapatan setelah mengurangkan penjualan dengan beban.

Survei terlebih dahulu dilakukan guna mengetahui UMKM mana saja yang masih beroperasi secara aktif di desa serta untuk mengetahui apakah UMKM tersebut melakukan pencatatan dalam usahanya.

“Kadang kulo mboten nyatet, kan usahanya sendiri, tidak bayar karyawan, jadi untungnya buat sendiri ruginya juga buat sendiri,” ujar pengelola UMKM kerupuk miler, Bu Kholilah.

Desa Wonorejo juga memiliki banyak UMKM, selain UMKM kerupuk miler juga ada UMKM opak gambir, kue tradisional khas Jawa Timur. Pada saat survei pencatatan dan wawancara dilakukan, pemilik dari UMKM opak gambir, yaitu Bu Sakdiah, mengatakan bahwa telah melakukan pencatatan berupa pengeluaran dan pemasukan. Namun, pencatatan tersebut hanya dilakukan secara umum dan dasar. Selain itu, penentuan laba ditentukan dari hasil lebih dari pemasukan harian, tidak dipatok secara khusus.

Pendampingan pencatatan laporan keuangan sederhana untuk UMKM ini telah berjalan selama 1 bulan, dimulai dari bulan November. Pihak mahasiswa melakukan evaluasi setiap minggunya untuk menanyakan apakah ada kesulitan dalam proses pencatatannya.

“Tidak kok mbak, alhamdulillah bisa,” ujar Bu Kholilah.

Kegiatan pendampingan ini akan dilanjutkan untuk 1 bulan ke depan agar para pelaku UMKM terbiasa dalam melakukan pencatatan. Diharapkan dengan adanya bentuk pencatatan, pelaku UMKM di Desa Wonorejo dapat melihat pendapatan dan laba dengan lebih kompleks lagi, guna memajukan usaha yang mereka miliki. Selain itu, sebagai mahasiswa juga diharapkan dapat mempelajari sekaligus memberi solusi inovatif untuk UMKM di Desa Wonorejo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun