Lihat ke Halaman Asli

Masykur Mahmud

TERVERIFIKASI

A runner, an avid reader and a writer.

Benarkah Menulis Itu Sulit? Sebuah Refleksi!

Diperbarui: 26 Juli 2021   14:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi gambar: https://wwwFlaptrinhx.com

Banyak yang beranggapan menulis itu sulit, benarkah? iya,ini benar jika yang difokuskan pada kesulitannya. Sulit dan tidaknya menulis sangat bergantung pada berbagai faktor. Bisa karena ide tidak ada, waktu tidak tepat, kemampuan belum memadai, dan yang paling benar adalah, kemauan yang belom ada.

Menulis akan sulit jika tidak ditulis. let it flow! benar kan? 

Bagi saya yang masih junior, Menulis bukanlah sebuah skil yang boleh dikatakan aset. Bagi sebagian lainnya yang menjadikan menulis sebagai aset tentu memiliki sebuah mindset yang berbeda. Yang saya maksud adalah bagaimana hasil sebuah tulisan bisa menjadi alat tukar yang menghasilkan.

Kembali ke topik awal, benarkah menulis itu sulit? jawabannya TIDAK!. menulis sebenarnya tidaklah sesulit yang dibayangkan. Kesulitan saat menulis sering muncul karena ketidaknyamaan kita dalam menulis. Rasa tidak yakin karena faktor kemampuan menulis yang kurang atau ide yang tidak ada menjadi sebuah kendala yang diterjemahkan oleh otak menjadi rasa SULIT.

Menulis akan menjadi sulit jika seseorang belum merasa nyaman. Hal ini sangat alamiyah dan wajar. Bahkan setingkat penulis dengan level internasional sekalipun masih merasakan kesulitan walau levelnya berbeda. Perbedaan penulis senior dan junior terletak pada kemampuan mengalirkan ide dan pemilihan kata yang lebih soft atau sharp.

Sangat wajar jika seseorang yang baru menulis merasa sulit menelurkan ide. Kenapa? karena otak belum terbiasa, sama halnya jika kita belum terbiasa berpergian ke alamat tertentu maka butuh usaha beberapa kali agar otak mampu menghafal rute dan kemudian menjadi sebuah map yang bisa dioperasikan otomatis oleh otak.

Menulis tidak jauh berbeda dengan kegiatan lainnya. Kuncinya ada pada KEBIASAAN. Semakin sering semakin terasah. Pedang semahal apapun kalau dipajang tidak akan tajam. Nah, menulis juga perlu setiap hari diasah terus menerus, caranya dengan sering membaca dan mengamati apa yang terjadi di sekitar.

Kemampuan menelurkan ide sangat berbanding lurus dengan kebiasaan kita membaca. dengan membaca kita menambah koneksi didalam otak dan menjadikan nalar semakin tajam. Ini membuat ide lebih gampang dieksekusi. Tapi, harus dipancing melalui menulis.

Bagi para penulis pemula, kesulitan menulis bisa diatasi dengan membiasakan diri membaca dan melatih menulis apa saja setiap hari. Otak perlu dibiasakan untuk menulis setiap hari walau cuma 500 kata. Kebiasaan kecil yang dirutinkan akan menjadi sebuah kebiasaan besar yang nantinya membuat sebuah jembatan penulis dari level soft ke hard.

Ide yang terus ditulis akan membangun sebuah kemampuan merangkai kata dengan flow yang baik seiring waktu. Kebiasaan membaca juga akan membuat tulisan kita semakin soft sehingga menghadirkan makna implisit memiliki makna lebih sharp. Butuh usaha yang ekstra untuk melatih jari agar mampu menghasilkan sebuah tulisan yang menggabungkan soft dan hard.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline