Lihat ke Halaman Asli

Masrura RamIdjal

PhD Candidate dari Oxford Brookes University, pengusaha Biro Perjalanan Wisata

Memulai Bisnis Perjalanan Umroh

Diperbarui: 8 Juni 2020   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Bincang Bisnis Asita adalah program rutin mingguan yang di inisiasi oleh ASITA (Asosiasi Biro perjalanan Wisata Indonesia) untuk membahas tentang isu-isu terkini serta peluang-peluang bisnis bagi Biro perjalanan wisata (BPW). Acara di laksanakan secara rutin setiap sabtu jam 14.00 wib secara online dengan peserta anggota BPW anggota ASITA dan non anggota ASITA.

Tema topik bincang Asita minggu ini adalah tentang Bisnis perjalanan Umroh, bagaimana cara memulai bisnis ini, bagaimana cara mengembangkannya, peluang serta tantangan di bisnis perjalanan umroh ini bagi anda para pengusaha Biro Perjalanan Asita yang ingin tahu dan memulai mengerjakan bisnis perjalanan umroh ini.  

Dua narasumber hadir di kesempatan ini yaitu

  • Bapak Haji Rustam Sumarna, CEO Khalifah Tour, koorbid Tata Niaga Umroh dan Haji di DPP ASITA. Dewan penasihat di HIMPUH yang sudah bergelut dengan bisnis ini sejak tahun 1997.
  • Bapak Haji Jamalluddin Mahmud SH, MH, CEO

Acara ini seperti biasa di moderatori oleh Ibu DR (cand) Hj. Masrura Ram Idjal, koordbid Litbang dan SDM di DPP ASITA.

Bisnis perjalanan Umroh dalam lima tahun terakhir menunjukan perkembangan yang cukup menarik. Tahun lalu saja data resmi dari pemerintah Saudi menunjukan bahwa ada 1,1 Juta Jamaah Indonesia berkunjung ke Saudi Arabia. Tidak termasuk data yang tidak terekam. Ini menunjukan begitu besarnya pasar bisnis perjalanan umroh ini di Indonesia. 

Di tengah hantaman badai maraknya OTA (online travel agen) yang menyalip bisnis travel biro konventional dalam beberapa tahun terakhir ini membuat banyak teman-teman BPW melirik alternative bisnis ini sebagai revenue stream baru bagi usaha BPWnya. Hanya saja dikarenakan berbeda bisnis modelnya, tidak sedikit yang ragu-ragu untuk memulainya. Oleh karenanya DPP ASITA memfasilitas acara bincang bisnis ASITA kali ini dengan mengangkat topik ini sehingga teman-teman2 BPW bisa mendapatkan gambaran secara jelas sebelum benar-benar memulai bisnis ini dan menjadikanya sumber pendapatan baru bagi usahanya.

Kementrian Agama RI mengeluarkan UU Haji dan Umroh no 8 tahun 2019 tentang aturan untuk biro perjalanan wisata yang menyelenggarakan umroh dan haji ini. UU ini mengatur tentang bagaimana dan apa persyaratan bagi BPW untuk melakukan bisnis ini dalam rangka melindungi konsumen jamaah umroh.

Umroh adalah ibadah yang ingin dilakukan oleh semua orang Islam disamping IBADAH HAJI yang memang merupakan rukun Islam ke 5 dan dikerjakan jika MAMPU. Tapi umroh berbeda, walaupun tidak ada kewajiban untuk itu dalam syariat Islam, tetapi keinginan yang menggebu untuk beribadah ke tanah suci ini membuat permintaannya cukup tinggi. Hal ini juga dikarenakan antrian untuk berhaji yang memakan waktu cukup lama sehingga membuat masyarakat memilih untuk melaksanakan umroh terlebih dahulu.

Hubungan emosional adalah salah satu hal yang utama dalam menangani customer di bisnis ini. Hubungan emosional yang tinggi antara jamaah sebagai customer dan BPW sebagai penyelengara ini sering terbawa sampai selesainya program perjalanan umroh dan dilanjutkan dengan silaturahmi yang erat. Hubungan emosional ini yang menempatkan TRUST atau kepercayaan adalah hal utama yang harus di bangun  Ketika anda memulai bisnis ini. 

Kemudian membina customer anda untuk terus loyal menggunakan jasa anda adalah hal yang utama yang harus anda lakukan. Customer ini akan menjadi sangat loyal dan tidak akan mudah pindah ke travel saingan anda jika mereka merasa nyaman dengan semua pelayanan anda. Hal ini dan di konfirmasi juga oleh sebuah penelitian seorang candidate master, di dapat sebuah kesimpulan bahwa  factor referral atau promosi dari mulut ke mulut (word of mouth) menjadi factor yang paling banyak berkontribusi dalam pemasaran dan penjualan paket perjalanan bisnis umroh. 

Repeating customer menempati posisi utama di bisnis ini. Salah satu jamaah di travel umroh pernah memberikan testimoni bahwa dia sudah berangkat 9 kali dengan BPW tersebut dalam kurun waktu 5 tahun. Oleh karenanya, Ketika anda akan memulai bisnis ini sebaiknya memulai dengan group yang kecil, di berikan pelayanan yang baik dan dibina secara terus menerus untuk kemudian anda bisa meningkatkan jumlah jamaah anda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline