Lihat ke Halaman Asli

Andi Nur Baumassepe

Adalah seorang dosen, konsultas bisnis Manajemen dan Peneliti

Menanti Ketua Kadin Sulsel di Era Industri 4.0

Diperbarui: 5 Maret 2020   09:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Ditengah maraknya Virus Corona yang melanda dunia, tidak dapat dipungkiri berimplikasi terHahap memburuknya perekonomian global. Begitu Pemerintah mengumumkan Indonesia telah terjangkit Virus ini, maka nilai tukar Rupiah terhadap dollar kini melemah di kisaran RP 14.350. 

Tentu ini bukan angin segar bagi para pelaku dunia usaha. Efek yang ditimbulkan lebih besar dari pada perang dagang.

Sebagai organisasi pengusaha, KADIN atau Kamar Dagang dan Industri khususnya di Sulawesi Selatan (Sulsel) pasti akan menjadi perhatian bagi anggota-anggota nya.

Apalagi dalam waktu dekat KADIN Sulsel akan mengadakan Musyawarah Provinsi (Musprov) VII yang dilaksanakan pertengaham pada bulan Maret ini. Musprov akan memiliki ketua Kadin Sulsel yang baru, menggantikan kepemimpinan Zulkarnain Arief yang telah habis periode ditahun 2020.

Pergantian Ketua KADIN Sulsel merupakan hal prestisius mengingat KADIN merupakan satu-satunya organisasi pengusaha dibentuk oleh Undang-Undang Nomor 1 tahun 1987. 

Adanya Undang -- Undang ini menjadikan seluruh asosiasi pengusaha, usaha koperasi, dan usaha swasta berada dalam organisasi Kamar Dagang dan Industri. Wajar saja siapapun yang akan menjadi ketua harus memiliki kapabilitas yang tidak diragukan dalam dunia usaha dan industri.

Lalu Seperti apa sosok  ketua KADIN Sulsel kedepan ini?

Memimpin Kadin bukan-lah memimpin organisasi Politik, tentu butuh figur yang Entrepreneurial Mindset bukan Political Mindset. Sebagai organisasi payung pengusaha kiprahnya dalam pengembangan dunia usaha harus dapat dirasakan semua pihak, bukan lagi berdasarkan kelompok tertentu.

Isu-Isu dunia usaha yakni pengusaha harus mulai mengembangkan usaha-usaha baru yang merupakan varian dari Industri 4.0. Suka tidak suka kita harus masuk dalam gelombang Industri 4.0. 

Esensinya adalah bagaimana pemerintah, pelaku industri (besar/kecil), akademisi, dan masyarakat luas menghadapi potensi-potensi disruptive yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan dalam bidang informasi teknologi yang berpengaruh terhadap model bisnis. 

Semuanya berimplikasi dengan berubahnya pola bagaimana industri itu sendiri dalam mengelola proses produksinya, perubahaan dalam seluruh rantai nilai baik hulu hingga hilir. (Baumassepe, Opini Fajar 12/06/2018). Ketua Kadin Sulsel sudah harus punya misi untuk memujudkan industri 4.0 didaerah ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline