Lihat ke Halaman Asli

Mas Nawir

Wiraswasta/Penulis lepas

Mengapa Harus Mengungkit Masa Lalu?

Diperbarui: 3 Maret 2020   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi pixabay

Masing-masing pasangan pasti punya cerita. Cerita masa lalu yang  terangkai dan menghiasi perasaan dan pikirannya, dan menjadi patokan saat terjadi satu kejadian.  Bahwa itu adalah imbas masa lalu.

Kita tak pernah mengetahui sejarah masa lalu tiap  orang. Tetangga atau teman kita. Apalagi pasangan sendiri,  terkadang menyimpan sejarah panjang yang  menjadi  penghias kehidupan.

Di masa lalu  seseorang mungkin menjadi penjahat. Yang  malang-melintang  di dunia kejahatan.  Tapi di akhir masa hidupnya  menjadi orang alim,  banyak sedekah bahkan rajin beribadah.

Ada juga mantan wanita jalang.  Yang berubah menjadi ibu rumah tangga yang  baik,  bahkan mampu menciptakan kebaikan untuk lingkungan.

Berkembang  ujaran di jawa,  " Apik dadi mantan gali daripada mantan kiai"

Bagus menjadi bekas gali(preman), daripada jadi bekas kiai.

Artinya lebih baik awalnya buruk dan berakhir husnul  khotimah  daripada  awalnya baik tapi  endingnya sangat buruk.

Saya dahulu  di kampung punya tetangga, dan sekarang  sudah almarhum. Ia (maaf)  adalah seorang mantan PSK.  Entah lelaki mana yang menghamilinya, lalu lahirlah anak kembar perempuan.  

Kedua anak ini berada dalam asuhan  pamannya yang  merupakan tetangga saya juga.  Oleh pamannya kedua anak kembar ini disekolahkan  sampai tamat perguruan tinggi dan kini  keduanya juga telah menikah dan hidup mandiri.

Orang-orang tidak pernah bertanya si kembar ini dulunya lahir dari rahim siapa, karena keduanya tumbuh  sebagai keluarga yang  normal walaupun jelas anak seorang PSK.

Dalam berumah tangga kita pun ada yang  mengalami kehidupan kelam di masa lalu.  Mungkin ada yang  jadi penjahat,  pernah menghamili  orang dan tidak bertanggung jawab,  mantan preman,  mantan pencuri,  bahkan dunia hitam bisa jadi latar belakang hidup seseorang.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline