Lihat ke Halaman Asli

Mas Garex

KBC - 55 | Kompasianer Brebes

Sambu Sudah Berpayung Hukum

Diperbarui: 22 November 2020   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi : halaman beranda sambu.brebeskab.go.id

SAMBU merupakan layanan pengaduan masyarakat secara online yang ditujukan kepada Bupati/Pemerintah Kabuoaten Brebes dan Organisasi Perangkat Daerah terkait.

Setelah disahkan Perbub Nomor 82 Tentang Pengelolaan Pelayanan Aduan Masyarakat Melalui Media Elektronik oleh Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH, Jumat (6/11) lalu. Layanan aduan Sambat Maring Bupati (Sambu) kini sudah memiliki payung hukum, dengan demikian aduan masyarakat bisa cepat ditangani.
Kepala Dinas Komunikasi Infomatikan dan Statistik (Dinkominfotik) Kabupaten Brebes Tatag Koes Adianto, melalui Kabid Komunikasi dan Kehumasan Lusiana Indira Isni mengatakan, Perbup ini tidak lain adalah payung hukum bagi layanan pengaduan masyarakat di Kabupaten Brebes yakni Sambu, adanya Perbup tersebut layanan Sambu akan menjadi lebih kuat.

"Kami telah melakukan sosialisasi Perbup No 82 Tentang Pengelolaan Pelayanan Aduan Masyarakat Melalui Media Elektronik kepada para admin di Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di Pemkab Brebes secara daring," ucap Lusi saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (20/11) kemarin.

Dia menceritakan, SAMBU diluncurkan sebagai layanan pengaduan masyarakat terhadap keluhan pelayanan di jajaran Pemerintah Kabuoaten Brebes, sejak tahun 2017 lalu. Meski mendapat respon baik dari masyarakat, tetapi masih ada kendala dalam pengelolaannya. Salah satunya adalah lamanya waktu penyelesaian aduan. Padalah hal terpenting dalam mengelola pengaduan masyarakat adalah kecepatannya dalam merespons dan menindaklanjuti suatu pengaduan. Itu juga merupakan cerminan dari baik buruknya unit pelayanan pengaduan di suatu instansi. Indikator yang dapat diukur dari keberhasilan suatu unit pengaduan, apabila jumlah pengaduan yang ditangani  lebih besar daripada jumlah pengaduan yang tidak direspon.

"Ini yang menuntut adanya kecepatan para petugasnya untuk mendistribusikan aduan sekaligus menjawab setelah mendapat respond an data dari OPD terkait, dari permasalahan yang diadukan. Adanya permasalahan ini, kami berupaya melakukan perubahan peningkatan kualitas pelayanan Sambu ini. Yakni, dengan adanya Perbup sebagai payung hukum dan pengembangan layanan." terangnya.

Adapun pengembangan pelayanan dilakukan dengan membuat aplikasi SAMBU berbasis web.

"Saat ini SAMBU telah dapat diakses melalui sambu.brebeskab.go.id. disitu masyarakat dapat menyampaikan keluhan berdasarkan kategori, sehingga admin akan lebih cepat dalam mendistribusikan ke OPD. Dan dengan peningkatan kecepatan respon OPD, kami harap masyarakat semakin puas terhadap layanan aduan SAMBU ini" ujar magister komunikasi dari UNDIP ini.

Dari data pengaduan yang masuk melalui Sambu di tahun 2020, kata dia, tercatat ada sebanyak 383 aduan. Dari jumlah itu, 289 aduan selesai ditindaklanjuti dan 94 aduan lainnya belum selesai. Melalui upaya peningkatan kualitas layanan pengaduan SAMBU, diharapkan jumlah pengaduan masyarakat yang masuk semakin banyak yang dapat diselesaikan.

Penggunaan SAMBU ini terbilang mudah, masyarakat tinggal mengetik dimesin pencarian di Android atau PC masing-masing dengan mengetikan sambu.brebeskab.go.id nantinya akan muncul halaman beranda aplikasi SAMBU dan selanjutnya memilih icon SAMBU Kabupaten Brebes, kemudian kita bisa klik tambah aduan dan kita isi aduan kita sesuai bidangnya. Kalau sudah mengisi aduannya klik kirim untuk ditindaklanjuti oleh pemerintah kabupaten brebes.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline