Lihat ke Halaman Asli

Fathan Muhammad Taufiq

TERVERIFIKASI

PNS yang punya hobi menulis

Rangkul Perempuan dan Pemangku Adat Sukseskan Germas

Diperbarui: 22 Oktober 2018   11:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar 1, Sosialiosasi GERMAS oleh Dinas Kominfo Aceh Tengah (Doc. FMT)

Jauh sebelum Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan mengalami krisis keuangan yang membuat pelayanan kesehatan masyarakat nyaris 'kolaps', sebenarnya sudah dilakukan upaya agar kehidupan masyarakat lebih sehat. 

Dengan meningkatkan taraf kesehatan masyarakat, beban pemerintah untuk membiayai pelayanan kesehatan masyarakat juga akan berkurang. Namun tingkat kesehatan masyarakat tetap terkait dengan pola hidup yang belakangan ini semaikin 'menjauh' dari pola hidup sehat.

Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab penerapan pola hidup sehat di masyarakat relatif rendah. Pola konsumsi pangan yang lebih mengedepankan produk pangan instan, menurunnya tingkat keamanan produk pangan akibat penggunaaan material kimia berbahaya (pupuk, pestisida, bahan pengawet dan lain-lainnya), kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol, kurangnya perhatian terhadap kebersihan dan sanitasi lingkungan, adalah beberapa penyebab menurunnya tingkat kesehatan masyarakat. 

Ditambah lagi dengan kesulitan ekonomi sebagian masyarakat yang 'memaksa' mereka hidup dalam lingkungan yang tidak sehat, seperti tiodak adanya jamban keluarga, penggunaan air yang tidak memenuhi syarat kesehatan, pola konsumsi pangan yang tidak seimbang dan sebagainya, semakin memperparak kondisi kesehatan masyarakat.

Tidak mengherankan jika kemudian jumlah pasien di rumah-rumah sakit, dari hari kehari semakin 'membludak' karena banyaknya gangguan kesehatan. Berbagai penyakit seperti jantung koroner, asam lambung, asam urat, diabetes mellitus, dan berbagai penyakit lainnya, merupakan kasus yang saat ini seolah menjadi 'tren'.

Ini yang menyebabkan BPJS Kesehatan kewalahan menanggulangi pembiayaan untuk pengobatan berbagai penyakit yang diderita oleh masyarakat tersebut, sampai-sampai badan pengelola kesehatan ini mengalami defisit anggaran dan menjadi isu nasional yang sangat mengkhawatirkan.

Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS).

Kondisi seperti ini, sejatinya sudah 'terbaca' oleh Kementerian Kesehatan sejak beberapa tahun sebelumnya. Bahwa sebesar apapun dana pelayanan kesehatan tersedia, tetap saja akan mengalami defisit jika pola hidup masyarakat tidak berubah.  

Minimnya sosialisasi tentang pola hidup sehat, adalah salah satu yang ditengarai sebagai penyebab rendahnya kesadaran masyarakatn tentang pentingnya pola hidup sehat. Itulah yang kemudian melatar belakangi pemerintah melalui Kementerian Kesehatan kemudian 'melaunching' program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). 

Sayangnya gaung dari program ini masih sangat lemah, sehingga dampak positif yang diharapkan, belum tercapai, dan inilah yang kemudian berdampak pada defisitnya anggaran pelayanan kesehatan.

Secara umum Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) digambarkan sebagai suatu tindakan sistematis, terpadu  dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Pelaksanaan GERMAS harus dimulai dari keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline