Oleh : Marzuki Umar
Langkah demi langkah kau ukir
Pada panasnya aspal dan kerikil tajam
Tatapan matamu membidik parit kusam
Tumpukan sampah jadi santapan
Sinar mentari energi kehidupan
Harapan kau topang pada langit
Awan putih kau jadikan payung berjalan
Kucuran keringat andalan penyejuk jiwa
Bau menyengat kian tak terasa
Gigitan semut herbal bernyawa