Lihat ke Halaman Asli

Maryanah Ahnan

Profesi sebagai penulis dan guru

Tuhan Pantaskah Aku Mengeluh?

Diperbarui: 18 Juli 2021   15:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Tuhanku, baru kusadari betapa mahal nikmat sehat dari-Mu

Sungguh, selama ini aku tak pernah menyadari akan karunia-Mu,

Tuhanku,
Setiap hari kusaksikan kabar kematian yang membelenggu,
Kudengar suara sirine ambulan menggema di sepanjang waktu,
Korban pandemi berjatuhan tak menentu,
Kutatap wajah sendu negeriku,
Air mata mengalir dalam kelu,
Kularut dalam bayangan pilu.

Tuhanku,
Baru kusadari nikmat hidup darimu,
Seharusnya aku bersyukur,
Setiap jengkal nikmat dari-Mu yang tidak terukur.

Tuhanku, betapa angkuhnya diri ini,
Seringkali kulupa
Seringkali kualfa
Seringkali kuhanyut dalam dosa...

Tuhanku rasanya tak pantas aku mengeluh,
Seringkali kularut dalam keluh,
Tuhanku, aku begitu malu,
Rasanya diri ini tak layak ke surga-Mu,
Namun, aku tak sanggup ke neraka-Mu,
Padahal, Kau telah berikan aku akal agar aku  peka,
Kau berikan aku raga agar aku membaca tanda-tanda,
Namun, aku manusia yang tak sempurna,
Selalu saja tak memahami bahasa cinta,
Padahal, Kau sudah sampaikan dalam ayat-ayat cinta,
Namun aku telah buta,
Kularut dalam nikmat dunia,
Tuhanku, ampunilah semua dosa-dosaku.

Hanya doa dan harapan yang mengiringi langkahku,
Kiranya Kau ampuni segala khilafku,
Sebelum ajal menjemputku.

Depok, 18 Juli 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline