Lihat ke Halaman Asli

FX Aris Wahyu Prasetyo Saris

Menikmati menulis dan membaca dalam bertualang makna kehidupan menuju kebijaksanaan abadi.

Pergi ke Sekolah Bukan untuk Juara Kelas tapi untuk Berkualitas Humanis!

Diperbarui: 18 November 2021   04:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Illustrasi. www.responsiveclassroom.org

Pendidikan merupakan proses membangun habitus (kebiasaan) baik yang membentuk karakter diri dalam segala konteks dan dinamika kehidupan yang ada. Keluarga, sekolah, masyarakat, komunitas, dan berbagai situasi merupakan media dan sarana untuk membangun habitus menuju taraf insani yang mengkolaborasi diri dalam kesatuan hati dan budi. Manusia sejatinya terus-menerus belajar kapan pun dan di mana pun sehingga segala pengalaman hidup adalah pembelajaran yang bermakna dalam mengusahakan humanisme dalam diri dan sesama.

Ketika anak-anak pergi ke sekolah, seharusnya mereka belajar dalam pembiasaan hal-hal baik yang mengembangkan diri dan komunitas sehingga anak-anak terbiasa hidup baik dalam relasi dan komunikasi di kehidupan bersama orang lain. Menjadi ironis tatkala banyak sekolah justru berlomba-lomba menjadi yang terbaik dalam akademik dan anak pun menghabiskan banyak waktu untuk menjadi hebat dan juara kelas. Seringkali peringkat kelas menjadi kebanggaan sekaligus ukuran kesuksesan anak belajar di sekolah. Ironis sekali potret pendidikan ini, ada proses pengkerdilan esensi pendidikan dalam kerangka belajar memanusiakan manusia menuju taraf insani.

Sudah waktunya pendidikan mengusahakan pembiasaan baik dalam pembentukan karakter lewat implementasi dan aktualisasi nilai-nilai kehidupan (life value) dalam setiap dinamika pendidikan. Komitmen pada habitus baik dalam proses pendidikan menjadi sebuah harapan besar bagi tumbuhnya generasi berkualitas humanis yang setia pada kebaikan dan kebenaran dalam kesetian nurani, budi, dan aksi nyata.

Illustrasi. targetcareers.co.uk

#Catatan Pendidikan 8, sebuah uraian sederhana dalam rangka membangun kesadaran pentingnya humanisme dalam kenyataan pendidikan sehingga humanisme tidak hanya sekadar teori yang terjebak dalam persepsi dan paradigma belaka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline