Lihat ke Halaman Asli

Martha Sevatania Pratiwi

Undergraduate student

Waspada Silent Killer! Edukasi PTM Lewat Skrining Hipertensi dan Pemeriksaan Tekanan Darah oleh Mahasiswa MBKM UM

Diperbarui: 4 Desember 2022   18:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto pemeriksaan tekanan darah. Dokpri

Desa Sidodadi, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang Terus tunjukkan kontribusinya dalam menangani masalah kesehatan, Mahasiswa MBKM BKP Membangun Desa Universitas Negeri Malang melakukan pengabdian masyarakat melalui kegiatan edukasi dan skrinning hipertensi.

Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat/ tenang (InfoDATIN, Kemenkes RI).

Program kerja yang diusung ini sejalan dengan Program Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) Desa yakni 'Desa Sehat dan Sejahtera' khususnya dalam mengurangi angka prevalensi hipertensi yang tinggi di Desa Sidodadi.

Rabu (09/11/22) berlokasi di Balai Dusun Sumberduren dilakukan pemeriksaan tekanan darah dengan metode wawancara menggunakan formulir skrinning hipertensi yang berisi mengenai gaya hidup sehat, mulai dari makan, olahraga, berkerja, dan istirahat. Hal ini ditujukan untuk mengetahui kejadian hipertensi. Tak lupa, edukasi hipertensi juga diberikan untuk memberi gambaran masyarakat mengenai fenomena penyakit tersebut, sehingga masyarakat mempunyai kesadaran dini untuk mengatasi dan mengetahui secara jelas tanda maupun gejala. 

Foto wawancara skrinning hipertensi. Dokpri 

Hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh 35 responden, banyak masyarakat yang masih belum tahu mengenai hipertensi atau tekanan darah tinggi. Beberapa masyarakat yang terdeteksi hipertensi bahkan tidak merasakan gejala maupun tanda-tanda khusus."Saya sudah lama nggak cek tensi mbak, gak merasa pernah pusing juga, kok cek barusan tiba-tiba tinggi" ujar Ibu Ani (45).

Selain itu, belum adanya sarana untuk cek tekanan darah secara berkala juga menjadi kendala masyarakat dalam memeriksakan kesehatannya. "Saya terakhir tensi sudah lama sekali, waktu berobat itu saja. Kalau untuk cek tensi seperti ini disini belum ada" ujar Murifah (33).

Foto bersama para masyarakat RT 27/ RW 10

Dengan demikian, diharapkan dapat menjadi perhatian khusus pemerintah desa maupun skateholder terkait dalam mendukung program SDG's Desa khususnya dalam mensejahterakan warga masyarakat mengenai hipertensi. Disisi lain meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai hipertensi merupakah hal positif bagi individu maupun masyarakat untuk selalu menjaga kondisi kesehatannya.

SALAM SEHAT!




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline