Lihat ke Halaman Asli

M Arif Al kahfi

Mahasiswa Bahasa dan Sastra Arab

Tentang Penyesalan

Diperbarui: 29 November 2019   23:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ke praduan..
Duduk Bersimpuh tak berdaya
Lirih berkata bagai di serang ribuan derita
Hanya tetesan air mata yang menemani
Bertolak belakang dengan keadaan sebelumnya


Seorang yang angkuh bagai bangunan yang mustahil diruntuhkan
Tersenyum bangga bak seorang penakluk ulung
Kini ku kudeta nafsu itu dan kembali bagai singa yang sudah tak berdaya
Dan hanya ampunan mu yang ku harapkan
Wahai dzat yang maha menciptakan. 

Palembang, 29 november




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline