Lihat ke Halaman Asli

endang kurniasih

masih belajar untuk menjadi lebih baik kedepannya

Bimbang! "Lapor" atau "Tidak lapor?" Korban Pelecehan Seksual

Diperbarui: 14 Oktober 2021   23:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Banyaknya kejahatan pelecehan seksual yang terjadi di indonesia menjadi momok yang menakutkan bagi masyarakatnya. pelecehan seksual bukan hanya secara fisik namun juga bisa secara verbal. dan orang orang yang mengalaminya kebanyakan hanya bisa "DIAM" karena takut akan ancaman dari pelakunya.

Ada hal lain yang membuat mereka tetap diam karena menjadi korban dari pelecehan seksual tersebut. salah satunya karena "aib" . jika mereka melaporkan hal tersebut kepada orang terdekat atau bahkan melapor kepada pihak berwajib yang nantinya akan diketahui oleh banyak orang dan menjadi aib bagi dirinya dan juga keluarga.

Padahal jika korban pelecehan tetap diam justru akan menambah penderitaan bagi dirinya sendiri. mereka bisa mengalami depresi bahkan sampai gangguan jiwa karena ketakutan yang mereka rasakan. meski sudah ada lembaga yang menangani kasus pelecehan seksual tetap tidak mudah mengurangi tindakan kriminal tersebut.

Apakah ada yang ingat dengan REYHARD SINAGA? dia mendapat julukan "PREDATOR SEKSUAL BERDARAH DINGIN" di manchester, inggris. kenapa dia mendapat julukan itu? karena perbuatan biadab nya yang telah memperkosa lebih dari 200 korban di inggris dan semuanya adalah pria.

Korban pelecehan seksual itu bukan hanya wanita namun juga pria, anak-anak, bayi, bahkan lansia!

lalu apa yang seharusnya seseorang lakukan jika ia menjadi korban pelecehan seksual? 

yang pertama beranikan diri untuk mengungkapkan hal tersebut kepada orang terdekat semisal orang tua, kemudian lanjutkan lapor kepada pihak berwajib. kedua jika mendapat ancaman dari pelaku pelecehan jangan takut dan ungkap saja karena mereka akan mendapatkan hukuman yang setimpal atas perbuatannya.

ketiga jangan takut akan menjadi aib bagi keluarga, takutlah jika pelaku masih berkeliaran bebas setelah melakukan kejahatannya. ke-empat kebanyakan korban pelecehan mengalami trauma, maka dari itu pergilah ke psikolog atau dokter yang bisa membantu mengurangi rasa trauma. pergilah berlibur dengan orang-orang tersayang untuk membantu menghilangkan stress akibat menjadi korban pelecehan seksual.

semoga bermanfaat 

sekian, terima kasih.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline