Lihat ke Halaman Asli

Maria Fillieta Kusumantara

S1 Akuntansi Atma Jaya

Memetik Pelajaran Berharga dari Film Pendek Supervenus

Diperbarui: 7 Juli 2017   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pertama-tama, ini bukan bertujuan mengajarkan untuk melihat pornografi karena adanya ketelanjangan. Tetapi lewat film pendek yang bertema perempuan dan standar kecantikan arahan Frederic Doazan ini, kita diajak untuk melihat realitas dalam kehidupan saat ini.

Saat ini banyak digembar-gemborkan di berbagai media baik cetak maupun elektronik mengenai standar kecantikan seorang wanita seperti memiliki badan kurus, payudara besar, kaki jenjang, bibir tebal dan penuh, rambut lurus, pipi tirus dan sebagainya.

Hal ini nampak jelas di gambarkan di film ini lewat suntik dan operasi yang dijalani oleh seorang model animasi seolah tidak pernah merasa puas dengan bentuk tubuh yang telah dibentuk sebegitu indah oleh tangan Yang Maha Kuasa dan semakin termakan oleh mitos kecantikan tesebut. 

Dalam film juga digambarkan akhir dari semua tindakan kecantikan yang kita lakukan akan musnah termakan usia. Lantas apa pesan yang sebenarnya ingin disampaikan oleh Frederic Doazan lewat film ini? Yaps. Kita harus bersyukur atas tubuh yang diberikan oleh Tuhan bagaimanapun bentuknya, yakinkan bahwa diri kita sudah cantik dan tidak perlu mengambil pusing dengan standar kecantikan yang ada.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline