Ketika mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memiliki visi untuk mengusung Nawacita. Salah satu inti dari visi tersebut adalah paradigma yang meletakkan manusia sebagai titik pusat pembangunan atau 'people-centered development'.
Empat tahun berselang, setelah Jokowi terpilih menjadi Presiden, pemerintahannya bisa dikatakan telah sukses mengarahkan Indonesia ke arah visi tersebut. Presiden Jokowi dinilai telah berhasil meletakkan manusia pada pusat pembangunan, atau 'people-centered development'
Hal itu bisa dibuktikan dengan adanya tanggung jawab negara untuk memenuhi basic needs masyarakat, dari mulai sandang, pangan, dan papan. Juga diikuti dengan pendidikan serta kesehatan.
Dalam hal ini, aspek manusia menjadi pusat pembangunan yang dicirikan dengan adanya perlindungan sosial yang cakupannya sangat luas, seperti program untuk masyarakat miskin, BPJS, KIP maupun KIS.
Selain itu, pemerintahan Presiden Jokowi fokus membangun infrastruktur untuk meningkatkan produktivitas rakyat, serta daya saing ekonomi nasional. Hal ini yang mendatangkan kepuasan tertinggi di masyarakat karena memberikan kemudahan dan berdampak pada tingkat investasi, arus modal dan tingkat kepercayaan masyarakat.
Konsistensi di bidang infrastruktur akan membuat RI dapat berperan penting pada masa industrialisasi infrastruktur mendatang. Sebab, syarat untuk menjadi negara industri harus memiliki infrastruktur dan energi.
Hal itu telah dilakukan oleh Presiden Jokowi. Dan, kita butuh satu periode lagi agar kemajuan yang telah dicapai bisa dilanjutkan. Jangan sampai kita mundur lagi atas sesuatu yang telah dimulai.