Lihat ke Halaman Asli

Marcko Ferdian

TERVERIFIKASI

Mahasiswa Pencinta Monokrom dan Choir

Makan Patita Soa: Tradisi dari Negeri Oma, Haruku, Maluku Tengah

Diperbarui: 12 Juni 2022   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Makan Patita/Sumber:https://images.detik.com

"In Indonesia, every local society has a certain name of their meal traditions. Let say Makan Patita in Maluku, Megibung in Bali and Lombok, Makan Basamo in West Sumatera, etc" (Souisa)

Indonesia memang unik, beragam suku membuatnya kaya tradisi, adat, dan budaya. Keunikan ini juga merambah ke dalam kebiasaan berinteraksi diantara masyarakatnya. 

Percaya atau tidak, salah satu cara berinteraksi sosial adalah dengan makan bersama entah untuk selebrasi ulang tahun, farewell party, wisuda, syukuran ulang tahun dan sebagainya, merupakan cara membangun koneksi, mempererat ikatan dan memelihara ikatan persaudaraan ditengah beragamnya budaya.

Makan Patita. Sumber: food.detik.com

Untuk itulah dalam tulisannya Yiengprugsawan et al (2015) menyatakan bahwa makan merupakan bagian terpenting dari interaksi sosial sehari-hari.

Karena makan bersama adalah bagian dari interaksi sosial tersebut, sehingga tentunya makan bersama memiliki keterkaitan dengan tradisi setiap suku yang ada di Indonesia sekalipun memiliki penamaan yang berbeda-beda selain itu tradisi makan bersama ini juga merupakan bagian terpenting yang tidak bisa dilepaskan dalam rangkaian atau proses ritual adat mereka seperti masyarakat di Negeri Oma di Pulau Haruku, Maluku Tengah.

Makan Patita Soa dalam Pandangan Masyarakat Negeri Oma

Makan patita Soa dilakukan pada waktu tertentu, tidak seperti makan patita pada umumnya yang dilakukan ketika merayakan hari ulang tahun kota, acara 17-an, Pelantikan Raja Negeri, dan Upacara Panas Pela

Makan patita Soa di Negeri Oma ini mengandung unsur adat dan dilakukan sendiri oleh cabang keturunan yang dikenal dengan istilah Soa selain itu rangkaian acara ini dibuat dalam suatu upacara adat sehingga menambah kesan sakral.

Tarian Cakalele/Sumber: wikimedia.org

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline