Lihat ke Halaman Asli

Mengapa Rasisme di Korea Selatan Sangatlah Tinggi padahal Sesama Negara Asia?

Diperbarui: 2 Maret 2023   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu rasisme?

Rasisme adalah suatu tindakan yang melainkan seseorang atau ketidaksetaraan terhadap seseorang atas dasar perbedaan warna kulit, ras, suku, dan asal-usulnya, sehingga membuat adanya pembatasan atau melanggar hak dan kebebasan seseorang. 

Oliver C. Cox menyatakan bahwa Rasisme merupakan peristiwa, situasi yang menilai berbagai tindakan, dan nilai dalam suatu kelompok berdasar perspektif kulturalnya yang memandang semua nilai sosial masyarakat lain diluar diri mereka itu salah dan tidak dapat diterima.

Rasisme merupakan masalah sosial yang ada di seluruh dunia, termasuk di Korea Selatan. Meskipun Korea Selatan telah membuat kemajuan besar dalam hal hak asasi manusia dan kesetaraan, masih ada diskriminasi rasial terhadap orang asing, terutama mereka yang berasal dari negara-negara Asia Tenggara dan Afrika.

Kasus rasisme di Korea Selatan sendiri sangat tinggi. Sebagian dari mereka akan melakukan rasisme dan diskriminasi terhadap orang lain jika mereka terlihat berbeda dengan ciri fisik orang Korea Selatan pada umumnya. Baik warna kulit, bahasa, wajah, dan ciri lainnya. Sebagian besar masyarakat Korea Selatan suka memandang sebelah mata orang-orang yang berasal dari negara Asia Tenggara dan orang keturunan African-American.

Hal ini disebabkan karena di Negara Korea Selatan hanya memiliki satu suku bangsa saja. Berbeda dengan Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa. Sehingga mereka tidak terbiasa dengan lahirnya perbedaan yang muncul di tengah masyarakatnya sendiri.

Contoh Rasisme yang terjadi di Korea Selatan adalah sulitnya orang asing dalam mencari pekerjaan disana, bahkan jika mereka memiliki kualifikasi yang sama dengan warga lokal. Beberapa perusahaan bahkan secara terang-terangan mengumumkan bahwa mereka hanya menerima pelamar dari negara-negara tertentu. Orang asing juga seringkali menghadapi kesulitan dalam mencari tempat tinggal di Korea Selatan, terutama jika mereka memiliki warna kulit yang berbeda. Banyak pemilik properti yang menolak penyewa asing, dan bahkan jika mereka menerima penyewa asing, mereka mungkin membebankan biaya yang lebih tinggi.


Apa yang menyebabkan adanya Rasisme di Korea selatan?

Nasionalisme Korea Selatan mengakar kuat dari kepercayaan terhadap seribu tahun garis keturunan "murni", serta bahasa, tradisi, dan sejarah yang sama. Kepercayaan ini kian menguat selama penjajahan Jepang di awal abad ke-20. Usaha pelenyapan budaya Korea oleh Jepang membangun etnomasionalisme yang kuat dikalangan korea. Faktor lain yang membentuk persepsi warga Korea kepada orang asing adalah krisis moneter 1997. Saat itu korea terpaksa menerima pinjaman bailout dari IMF.

Bagaimana menjaga perdamaian ditengah Rasisme Korea Selatana?

Rasisme di Korea Selatan telah diakui oleh cendikiawan dan PBB sebagai masalah sosial yang serius.
Pemerintah Korea Selatan telah berupaya untuk mengatasi masalah ini dengan menegakkan hukum anti diskriminasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah rasisme.
Korea Selatan memiliki undang-undang yang melarang diskriminasi, yaitu Undang-Undang Pemerataan Peluang dan Perlindungan dari Diskriminasi (Act on the Prohibition of Discrimination and Promotion of Equality) yang mulai berlaku pada tahun 2016.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline