Lihat ke Halaman Asli

Makmun Fuad

Mahasiswa

Lamine Yamal: Bintang Muda Yang Membelah Reaksi Pecinta Sepak Bola Dunia

Diperbarui: 15 Juni 2025   02:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semifinal leg pertama UEFA Champions League antara Barcelona dan Inter Milan oleh fotografer CarlRecine untuk Getty Images

Siapa penikmat sepak bola yang tidak mengenal Lamine Yamal, sesosok pemain muda jebolan La Masia yang tengah menjadi sorotan utama di dunia sepak bola dengan kehebatan skillnya di atas lapangan hijau. Kehadiran Lamine Yamal di panggung sepak bola professional telah mencuri banyak perhatian. Sebagai pemain yang mendapatkan kepercayaan tampil di level tertinggi bersama FC Barcelona sekaligus tim nasional Spanyol pada usia yang masih sangat muda yaitu 17 tahun, Yamal telah menjadi salah satu aset paling menjanjikan dalam generasi baru. 

Di media sosial, Yamal dengan cepat menjadi bahan perbincangan. Banyak pecinta sepak bola terutama fans Barcelona memuja talenta dan keindahan permainannya, menyebutnya sebagai "penerus alami Lionel Messi." Video dribelnya, finishing cantiknya, dan keberaniannya melewati pemain-pemain senior viral di berbagai platform media sosial. Bahkan ia disebut sebagai "keajaiban baru" dari La Masia oleh para fans sepak bola.

Demi mendapatkan pandangan yang lebih luas tentang sosok Lamine Yamal, penulis melakukan wawancara dengan sejumlah pecinta sepak bola dari berbagai latar belakang, mulai dari fans Barcelona, Real Madrid, Manchester United, hingga pecinta sepak bola pada umumnya. Seperti halnya fenomena sepak bola yang terus datang silih berganti, respon dari para fans pun hadir dalam berbagai macam, ada yang memberikan pujian dan dukungan untuk Yamal, namun tak sedikit pula yang menilai bahwa kehebatannya terlalu dibesar-besarkan oleh media."

Ananda Akmal Bagja, seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Pontianak sekaligus penggemar FC Barcelona mengungkapkan kekagumannya terhadap performa Lamine Yamal baik selama membela klub maupun negara. "Ini pemain udah di luar nalar sih, bayangin saja, di usianya yang baru menginjak 17 tahun, Yamal sudah menunjukkan talenta yang belum pernah ada sebelumnya, bahkan pemain hebat sekelas Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo pun tidak bisa melakukannya" jelas Akmal.

Pendapat serupa juga disampaikan oleh Abel Hendistya Jaya Saputra, mahasiswa prodi Teknik Informatika Universitas Aisyiyah Yogyakarta sekaligus penggemar klub Manchester United, menyebut bahwa ia sangat menyukai gaya bermain dan skill dribbling ajaib yang Yamal tunjukkan di setiap pertandingan. "Satisfying banget kalo liat konten yang isinya skill dribbling Lamine Yamal apalagi gol-gol cantiknya" ungkap Abel yang memang sangat menyukai pemain dengan kemampuan dribbling dan finishing yang memanjakan mata.

Namun, di sisi lain, sering kita temukan komentar-komentar di berbagai platform media sosial yang lebih hati-hati bahkan skeptis terhadap performa Lamine Yamal. Sebagian pencinta sepak bola, terutama yang bukan pendukung Barcelona atau Spanyol, mengingatkan bahwa hype yang terlalu besar bisa berdampak negatif pada perkembangan pemain muda. Mereka menyebut banyak contoh kasus pemain muda yang gagal berkembang karena tekanan media dan ekspektasi fans yang berlebihan. Nama-nama seperti Bojan Krki atau Freddy Adu kerap dibawa ke dalam diskusi sebagai pengingat bahwa bakat luar biasa tidak selalu menjamin kesuksesan jangka panjang.

Dalam wawancara sang mega bintang Cristiano Ronaldo tentang Lamine Yamal, seusai laga final UEFA Nations League. Ia menyebut bahwa Lamine Yamal adalah seorang pemain muda yang memiliki talenta luar biasa. "Ia bisa memenangkan banyak gelar tim dan individu. Ia masih berusia 17 tahun. Dan sekali lagi saya katakan, ia adalah anak yang masih punya banyak kesematan untuk terus berkembang. Ia fenomenal, tetapi biarkan saja ia berkembang dengan tenang (tanpa banyak tekanan). Itulah yang saya harapkan, karena ia masih memiliki karier yang sangat panjang dan mungkin saja nanti memenangkan Nations League berkali-kali" jelasnya.

Selain memuji performa gemilang Yamal di laga final, Ronaldo juga menyatakan kekhawatirannya terhadap tekanan media dan ekspektasi berlebihan dari para fans, yang menurutnya dapat berdampak buruk pada perkembangan mental dan karier Yamal di usia yang masih sangat muda. Oleh karena itu, Ronaldo mengajak semua orang untuk mendukung Yamal, bukan membebaninya, agar ia bisa tumbuh dan berkembang tanpa tekanan yang bisa mengganggu mental serta kariernya di masa depan.

Kesimpulannya, respon pecinta sepak bola terhadap Lamine Yamal menunjukkan betapa besar peran opini publik dalam membentuk perjalanan karier seorang pemain muda. Dari pujian setinggi langit hingga kekhawatiran soal tekanan berlebihan, semua mencerminkan dinamika antara harapan dan realita dalam dunia sepak bola modern. Yamal memiliki bakat yang sangat langka, namun bagaimana ia berkembang akan sangat ditentukan oleh lingkungan yang membesarkannya termasuk bagaimana kita, sebagai fans, memilih untuk mendukungnya.

sumber: Euro Foot

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline