Lihat ke Halaman Asli

Sucahya Tjoa

TERVERIFIKASI

Lansia mantan pengusaha dan konsultan teknik aviasi, waktu senggang gemar tulis menulis. http://sucahyatjoa.blogspot.co.id/

Mengapa Rusia Siap Perang Melawan Keroyokan AS dan 30 Negara NATO hingga Akhir?

Diperbarui: 16 Juni 2022   05:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anggota Pasukan Pertahanan Teritorial Ukraina, unit militer sukarelawan Angkatan Bersenjata, berlatih di taman kota di Kyiv, Ukraina. Foto: AP PHOTO/EFREM LUKATSKY via KOMPAS.com

Sampai batas tertentu, krisis Ukraina saat ini adalah pertempuran Rusia-Putin dengan seluruh Barat karena AS telah melibatkan 30 negara NATO untuk mendukung Ukraina, sementara Rusia selalu dalam keadaan bersiap untuk perang sendirian, jadi pertanyaannya adalah, di mana letak kepercayaan diri Rusia?

Tapi meskipun Rusia tampaknya sendirian, tapi mereka memiliki kartu truf yang sangat ditakuti oleh negara-negara Barat. Ini juga merupakan alasan mendasar mengapa NATO yang dipimpin AS tidak berani menghadapi Rusia secara langsung.

Kartu truf pertama adalah senjata nuklir Rusia. Meskipun sebelum ini AS dapat menyerang suatu negara kapan saja, tapi menghadapi Rusia AS tidak ada cara lain selain sanksi ekonomi, karena yang paling dikhawatirkan AS adalah senjata nuklir yang ada di tangan Rusia.

Saat ini, menurut data yang dipublikasikan, jumlah hulu ledak nuklir di Rusia telah mencapai 1.456, melampaui yang dimiliki AS sejumlah 1.357.

Jumlah kendaraan pembawa nuklir (rudal) telah mencapai 767, sedangkan jumlah yang dimiliki AS sejumlah 800, jadi dari sudut pandang ini, kekuatan kedua negara berimbang, dan setelah AS meluncurkan Perjanjian Nakajima, kedua belah pihak juga kehilangan mantra tersendak mereka (terkenkang) dalam teknologi saluran rudal. Jadi begitu Rusia meluncurkan serangan nuklir, bahkan untuk serangan nuklir terbatas akan menjadi mimpi buruk bagi AS.

Di mata AS, Rusia adalah negara yang bangsanya pejuang jadi sangat mungkin untuk dilakukan apa saja, dan tidak menutup kemungkinan Rusia meluncurkan senjata nuklir kepada pihak ketiga. Hal itu yang paling mengkhawatirkan AS dalam perselisihannya dengan Rusia.

Kartu truf kedua adalah energi. Rusia adalah pengekspor minyak bumi, hidrokarbon, dan gas alam terpenting di dunia. Harus dikatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan ekonomi Rusia sampai batas tertentu bergantung pada ekspor energi, sementara Tiongkok, India, Eropa, Asia Tengah memiliki tingkat ketergantungan sumber energi yang besar dari Rusia. Sehingga hak suara Rusia kepada mereka dalam urusan internasional cukup dominan.

Strategi "untuk mencekik" juga dapat diterapkan di saat yang kritis, terutama untuk Eropa, begitu Rusia mengambil tindakan untuk memotong/menghentikan pasokan energi, Eropa akan segera mengalami kekurangan energi. Saat ini, karena hubungan yang tegang antara Rusia dan Eropa, sedangkan Eropa telah mengkonsumsi lebih dari 80% migas Rusia, mereka akan menghadapi kekurangan migas yang lebih serius di masa depan. Dan begitu Rusia berperang dengan negara-negara Eropa, pasokan migas pasti akan terputus sepenuhnya.

Sumber: indiatvnews.com

Dari perspektif ini, Rusia jelas bisa mengendalikan sumber kehidupan negara-negara Eropa sampai batas tertentu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline