Lihat ke Halaman Asli

Asikin Hidayat

Seorang guru di Majalengka.

Burung Camar dan Makna Rasa

Diperbarui: 25 April 2022   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung camar itu masih terseok-seok

Mencari sebiji berkah di sepanjang pantai

Terkadang ia menengadah, berdoa

Turunkan sekedar hujan, demi tenggorokan

Karena air laut bukan untuk minumku

Tetapi adalah hamparan kehidupanku

Namun laut lebih suka menyahut

Hanyutkan ragamu di sini, dan basahlah kau

Serupa air wudlu menyucikanmu dari segala

Meski temaram mengajakmu singgah

Jangan lupakan sesisa harapmu, sungguh

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline