Lihat ke Halaman Asli

Suci Maitra Maharani

Tidak suka kopi

Menu yang Tersisih

Diperbarui: 9 Juni 2017   08:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

id.aliekspres.com

Lekat dalam ingatanku, Nda
Tak seluruh bilangan hari berlaku ramah, bahkan antar aku dan lelakimu
Segala benang kasih setegang urat saraf, kala ia teriaki telingaku atas dosa yang kubuat 

Dan kau tahu, aku menyingkir jauh
Lari dari ledak murka demi menghindari perang yang lebih besar
Barangkali waktu itu wajahku adalah terlarang bagi matanya yang panas amarah, biarlah
Maka kupilih jalanku sendiri, Nda, tak peduli sepi, lemah, dahaga
Asal tak tercemar telingaku oleh caci yang remukkan hati 

Saat itulah kau datang, beserta segala keajaiban 

Masih pekat dalam ingatanku, Nda
Sembunyi kau dari sesiapa agar sampai hidanganmu di meja lusuhku dengan selamat
"Ini nanti buat sahur" bisikmu, tak ada boleh orang lain tahu
"Ini buat nanti buka" waktu lain berbeda lagi kau bawa
Dan tahukah kau, Nda
Tunai shaumku berbasuh airmata paling engkau
Manakala tiada benci kau sertakan
Padahal sudahpun menggunung kesalahan kubuat tinggalkan gurat duka di lamat do'a yang kaupanjat 

Hingga kemudian bulan itu lagi tibalah, dan segalanya berbeda
Menanti hilal, tapi tanpamu kini- aku seperti duduk sendiri pada bentang tanya atas waktu sua kita

Rindu tetiba sesak pada suguh yang kau sisihkan
Saat kutersembunyi dan kau benteng paling asih
Barangkali tak kutemu lagi perkasa nan sehalus itu, Nda, tempatku selalu boleh menjadi kanak 

Barangkali tak kutemu lagi 

Barangkali...

*Buat Nda, selirih persembahan, Selamat menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan ^^




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline