Lihat ke Halaman Asli

Mahlia Jumaidar

Pembelajar

Menikmati Satuan Waktu

Diperbarui: 27 Mei 2020   18:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Waktu merupakan salah satu nikmat besar yang banyak orang sering lupakan. Dampak dari hilangnya kesadaran seseorang terhadap waktu ialah bertambahnya umur yang tidak sebanding dengan kedewasaan. Padahal di dalam Islam telah jelas bahwa muslim yang baik mengamalkan prinsip “Hari esok harus
lebih baik dari kemarin”.

 Jika muslim sudah mengazzamkan “Hari esok harus lebih baik dari kemarin”, kita akan memiliki kesadaran untuk melakukan pengembangan diri. Dari kesadaran itu kita akan lebih menyibukkan diri dengan kegiatan yang menunjang. Dan pada titik inilah seseorang akan menghargai satuan waktu.
Ketika karir sedang menanjak, maka kita akan semakin menghargai time-schedule. Sehingga kegiatan harian pun semakin padat. Pada titik kuliminasi inilah, Hasan Al-Basri memberi 4 kunci ketenangan hidup. Empat kunci
yang membuka tabir kemenangan kepada muslim yang menghargai satuan waktu. 

Adapun kuncinya :
• Rezekiku tidak akan mungkin tertukar
• Amalku tidak akan dilakukan orang lain
• Allah maha melihat, diriku malu berbuat maksiat
• Ajal datang secara tiba-tiba

Itulah 4 kunci hebat yang diberikan Hasan Al-Basri. Kunci yang membuat kita makin hari, semakin menghargai satuan waktu yang diberikan Allah. Ada pun dampak dari pesan Hasan Al-Basri bukan hanya kebahagiaan saja yang kita dapat. Tetapi juga ketenangan dalam menjalani skenario kehidupan-Nya dengan penuh keikhlasan.

Sumber : 

Ridwan Akbar, Api Kehidupan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline