Lihat ke Halaman Asli

Maharani Ayu Bening Pratiwi

Mahasiswa Pascasarajan ISI Yogyakarta

Oritatami si Limbah Kayu yang Terbuang Menjadi Pilihan

Diperbarui: 21 September 2022   08:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber : Hasil Dokumentasi Pribadi,2021

Yogyakarta merupan salah satu kota yang menjadi produksi furnitur eksport maupun lokal. Kebanyakan perusahaan / pabrik furnitur memilih kota yogyakrta, dikarenakan UMR yang relative kecil dan biaya hidup yang terjangkau. Banyak perusahaan / pabrik furnitur yang menjual prodaknya ke luar negri (export) namun ada juga yang menjualnya di Indonesia.

Saat ini ada 35 perusahaan furnitur yang ada di Yogyakarta menurut data kementrian  perindustrian republik Indonesia (https://kemenperin.go.id/direktori-perusahaan?what=furniture&prov=34). Dari data tersebut ada berbagai bidang tidak hanya berfokus pada furnitur, ada juga yang berfokus pada home dcor, kerajinan dan lain-lain. Material-material yang digunakan beragam jenisnya, mulai dari material kayu, besi, rotan dan lain-lain.

Negara-negara pada umumnya saat ini berlomba untuk menerapkan pengelolahan yang efektif untuk menanggulangi sampah, seperti 3R reduce, reuse, recycle. 

Di Indonesia saat ini mulai banyak pabrik- pabrik yang mendaur ulang limbah menjadi sebuah barang ataupun produk. Selain pabrik-pabrik ada juga pengrajin yang merespon limbah sebagai material utama pada produknya. Namun sebagian masyarakat masih kurang yakin terhadap kualitas dari produk-produk yang terbuat dari limbah tersebut.

Industri futnitur merupakan industri yang mencakup pengolahan bahan baku berupa kayu, rotan atau bahan material-material alam, yang awalnya merupakan bahan material-material tak bernilai kemudaian masuk didapur industry furnitur disulap menjadi berbagai macam produk yang dapat digunakan sebagai pelengkap didalam suatu hunia

Layaknya sepasang kekasih, industri furnitur yang semakin berkembang dan tumbuh di berbagai wilayah dengan menciptakan produk-produk yang baru dan indah dilihat serta nyaman digunakan. Namun dibalik keindahan dan kenyamanan dari sebuah produk, terciptalah pula limbah-limbah hasil dari produksi industri furnitur yang menjadi tumpukan yang merusak lingkungan sekitar.

Dalam menanggapi isu lingkungan terkait limbah sisa hasil produksi furnitur, sebagai desainer mempunyai peranan penting dalam isu terkait. Membuat furnitur dengan memanfaatkan limbah sebagai material daur ulang atau penyebutan lainnya sebagai sustainable desain, menjadi salah satu solusi akan permasalahn tersebut.

 ORITATAMI merupakan karya yang tercipta dari kegelisahan desainer terhadap isu terkait, dengan mengusung tema minimalis ORITATAMI sebuah produk kursi lipat yang mempunyai bentuk sederhana serta penggunaan warna yang monokrom dapat dipadu padankan dengan berbagai macam style maupun gaya pada interior suatu ruangan. ORITATAMI sendiri mempunyai arti dalam bahasa Jepang ialah melipat. 

Karya ini menggunakan kombinasi material limbah yang ada disekitar lingkungan, untuk bagian rangka menggunakan material limbah kayu dan untuk detail bagian dudukan menggunakan material limbah serabut kelapa. 

Di masa yang akan datang tentunya lahan semakin sempit untuk rumah hunian, dalam hal ini furnitur dengan sistem kursi lipat dapat menjadi salah satu solusi untuk hunian kecil.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline