Kemiskinan merupakan masalah yang ada dalam kehidupan sosial dan sangat penting untuk dikurangi atau bahkan dihilangkan dalam kehidupan masyarakat. Tanpa upaya yang maksimal untuk mengatasinya, negara dan bangsa akan mengalami pergerakan mundur.Banyak masalah muncul dari kemiskinan.Agama Islam bukan hanya mengajarkan bagaimana menjalin hubungan dengan sang maha pencipta (hablumminallah) tetapi juga mengatur hubungan dengan sesama manusia (hablumminannas). Al-Qur'an melihatnya sebagai masalah sosial yang harus diatasi. Sama seperti penyakit berbahaya yang membutuhkan pengobatan untuk sembuh.Ada dua strategi yang dapat diterapkan untuk mengatasi kemiskinan: rehabilitasi sosial dan pembangunan sosial (social development) atau pemberdayaan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat adalah "untuk menentukan langkah-langkah yang akan diambil untuk mendukung klien (berdaya), orang miskin dan miskin, untuk mendapatkan kekuatan pengambilan keputusan dan meningkatkan standar hidup mereka. Dengan meningkatkan kebahagiaan, kita mengurangi dampak pribadi dan sosial
Kemampuan pemberdayaan memiliki arti yang sama dengan kemandirian masyarakat. Dalam konteks program pembangunan, tujuan yang ingin dicapai adalah melatih individu dan masyarakat untuk mandiri dalam mencari pangan. Ini termasuk kemandirian berpikir, bertindak, dan mengontrol.
Kemandirian masyarakat adalah suatu kondisi yang dialami masyarakat, yang ditandai dengan kemampuan berpikir, menentukan, dan melaksanakan apa yang dianggap tepat menggunakan kemampuan itu untuk memecahkan masalah yang dihadapinya. Ini adalah kognitif, positif, psikomotor, keterampilan emosional, dan sumber daya fisik dan material lainnya.
Tentu saja, kemandirian masyarakat dapat dicapai dan diperlukan kurva belajar. Orang yang mengikuti proses pembelajaran yang baik secara bertahap memperoleh kekuatan, kekuatan, atau keterampilan untuk membantu mereka membuat keputusan mandiri.