Filsafat pendidikan Aliran Progresivisme
1. Pengertian filsafat Pendidikan Aliran Progresivisme
Progesivisme adalah suatu perkumpulan dan gerakan yang didirikan pada tahun 1918. Aliran ini berpendapat jika pendidikan harus berpusat pada peserta didik. Progresivisme mempunyai konsep yang didasari oleh pengetahuan dan kepercayaan, bahwa manusia itu mempunyai kemampuan-kemampuan yang wajar dan dapat menghadapi serta mengatasi masalah dan hal-hal yang bersifat menekan dan mengancam adanya manusia itu sendiri. Kemajuan atau progress ini menjadi suatu hal yang penting bagi aliran progresivisme.
Dalam pendidikan aliran progresivisme menekankan pada tumbuh dan berkembangnya pemikiran dan sikap mental, baik dalam pemecahan masalah maupun kepercayaan peserta didik. Progress atau kemajuan akan menimbulkan perubahan, perubahan akan mendorong pembaruan. Jadi dapat disimpulkan jika aliran progesivisme merupakan alira yang sangat memperhatikan kemajuan, perubahan, dan kebenaran.
Serta kemajuan serta perubahan tersebut tidak semerta merta dibuat, melainkan juga dibuktikan dengan eksperimen-eksperimen, pembuktian yang nyata benar. Dan dari sisi pendidikan sendiri, aliran ini sangat memperhatikan pendidikan bagi peserta didiknya. Tidak hanya sekedar belajar, mendengarkan, membaca, tetapi juga menuntut agar ada praktik yang dilakukan utnuk menambah hasil belajar peserta didik dan pengalamannya, yang diharapkan dapat membantu peserta didik baik dalam kehidupan pribadi, sosial dan juga dalam menyelesaikan sebuah mesalah.
2. Tokoh-Tokoh Filsafat Aliran Progesivisme
John Dewey, menurut pemikirannya demokrasi juga sebagai keseimbangan dan kebebasan serta kebersamaan dalam usaha mencari nilai-nilai kebenaran, seperti proses ilmu pengetahuan mencari kebenaran. John Dewey dalam "Sekolah kerja" yang ia dirikan mempraktikkan pandangan-pandangannya dalam dunia pendidikan, yaitu mengenai kebebasan dan kemerdekaan peserta didik agar dapat mencapai tujuan pendidikan dalam pembentukan warga negara yang demokratis.
Willian James. Menurut James, kebenaran ide-ide itu terbukti apabila ide itu dapat berwujud dan membawa kepuasan dalam penyelesaian suatu problem. James meyakinkan bahwa otak atau pikiran harus mempunyai fungsi untuk melajutkan hidup, dan dia menegaskan agar fungsi otak atau pikiran itu dapat dipelajari sebagai pelajaran pokok dari ilmu pengetahuan alam.