Lihat ke Halaman Asli

NAUFAL LUTHFAN SHAFIYUDDIN

Saya Mahasiswa Psikologi

Penyalahgunaan Obat dalam Perspektif Islam

Diperbarui: 22 Juni 2021   05:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kecanduan obat menghadirkan masalah serius bagi manusia. Mari kita fikirkan efek-efek yang disebabkan oleh penyalahgunaan obat-obatan,
(1) Alkohol : kecelakaan kendaraan, sindroma alcohol janin, kirosis hati, sindroma korsakoff, peningkatan penyakit jantung, dan peningkatan pendarahan intra serebrum.

(2) Merokok (kecanduan nikotin) sangat meningkatkan kemungkinan meninggal akibat kanker paru-paru, serangan jantung, dan stroke, wanita yang merokok melahirkan bayi yang lebih kecil serta tidak begitu sehat.

(3) Kokain bisa menyebabkan perilaku psikotik, kerusakan otak, dan kematian akibat overdosis.

(4) Ganja : fungsi otak menurun (misalnya sukar berkonsentrasi, mengingat atau belajar), detak jantung semakin cepat sehingga bisa memicu serangan jantung, menyebabkan gangguan pernapasan sehingga memicu infeksi paru-paru, batuk kronis, hingga kanker paru

(5) Heroin : penyakit hati dan ginjal, memicu infeksi katup jantung, meningkatkan resiko penyakit hati dan ginjal, nafsu makan dan berat badan turun drastis, kematian

(6) Penggunaan 'obat racikan' mendatangkan bahaya-bahaya yang belum diketahui dari produk-produk yang belom diuji dan kerap kali terkontaminasi kepada para penggunanya, misalnya sejumlah orang yang mendapati diri mereka terserang penyakit parkison setelah menyalahgunakan opiat sintetik yang tercemar sejenis neurotoksin.


Peran dalam penyalahgunaan obat


Pengguna obat lebih menykai heroin daripada morfin, bukan karena heroin memiliki efek berbeda, namun karena memiliki efek yang begitu cepat. Bahkan, heroin diubah menjadi morfin begitu mencapai otak. Namun karena heroin lebih terlarut dalam lemak, obat tersebut melewati perintang darah-otak dengan lebih cepat, dan efeknya di otak terasa lebih cepat daripada efek morfin. Penguatan paling kuat terjadi ketika obat menimbulkan perubahan mendadak dalam aktivitas mekanisme penguatan; perubahan lambat hanya memberikan penguatan yang jauh lebih lemah. Seseorang yang menggunakan obat adiktif mencari-cari rasa 'melayang' mendadak yang ditimbulkan oleh obat yang bekerja cepat.


Keinginan dan kekambuhan


Mengapa pecandu ketagihan obat? Mengapa keinginan ini terjadi bahkan setelah pecandu lama tidak menggunakan obat? Bahkan setelah berbulan-bulan atau bertahun-tahun tidak menggunakan obat adiktif, mantan pecandu obat terkadang mengalami keinginan hebat yang menyebabkan ia kambuh (relapse). Menggunakan obat untuk waktu yang lama pastilah menyebabkan perubahan-perubahan jangka panjang di otak yang meningkatkan kemungkinan seseorang untuk kambuh. Memahami proses ini dapat membantu para dokter untuk merancang terapi yang akan membantu pecandu menghentikan ketergantungan obat untuk selamanya.


Seperti yang semua orang tau, rasa makanan dapat memprovokasi rasa lapar, oleh karena itulah makanan kecil yang kita makan sebelum bersantap disebut 'pembangkit nafsu makan'. Bagi orang-orang dengan riwayat penyalahgunaan obat, dosis kecil obat memiliki efek serupa : meningkatkan keinginan, atau 'nafsu' , akan obat itu. Sebagai tambahan, melalui proses pengkondisian klasik, stimulus-stimulus yang telah diasosiasikan dengan obat-obatan di masa lalu juga dapat memancing keinginan. Misalnya, seorang alkoholik yang melihat botol minuman keras berkemungkinan merasakan dorongan untuk menggak alkohol.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline