Lihat ke Halaman Asli

Mendung di Awal Januari

Diperbarui: 11 Januari 2022   19:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: @kulturtava


Teruntuk L, perempuan itu.

Terpaksa dan enggan menolak, bodoh dan payah. Ingin menangis tapi tak bisa, lalu sepi yang terjadi. Terdapat ratap dan kertas gigi. Ada mendung di awal Januari perempuan itu. Ia tak mendapati beranda rasa romansa yang sepatutnya. Kemalangan seolah mendekat pada perempuan itu.

Januari di hari kesebelas, ada panas dan dingin, kemarau dan hujan, ada penyesalan yang tidak termaafkan. Lagi, ada riwayat luka yang tercipta. Hati perempuan itu menjadi panas, juga mukanya menjadi muram. Dan itu karena kesalahan sendiri. Fragmen bulan Januari yang menimbulkan ketakutan dan kekhawatiran yang berlebih. Ada ketidakjujuran dalam percakapan yang sia-sia.

Perempuan itu dan tahun kebaikan seolah tidak sefrekuensi, bagaimana pun hari ini ia gagal memelihara diri dari jerat yang mencelakakan. Tentang hari itu dan hari ini,  tentang 11 Januari yang terulang. Perempuan oh perempuan, jiwanya tertekan, ada mendung di mata perempuan itu. Ia tidak mengalami damai sejahtera.

Patah dan menyedihkan.

Perempuan itu menjadi orang asing bagi dirinya sendiri. Tidak bisa berhenti dari kebodohan. Berapa lama lagi harus seperti  itu. Apakah terus memenjara pada perhatian, memenjara pada kenyamanan, apa lagi memenjara pada kesepian, bukan menjadi pemberontak pada kesalahan yang benar-benar salah. Tidak ada cinta hari ini, yang ada malah gelombang yang beraura negatif dan menjadi elegi. Huft, perempuan itu adalah perempuan yang payah. Ia mengalami patah hati lagi dan lagi.

Apakah perempuan berhasil membuat dirinya keluar dari jerat yang mencelakakan?
Mampukah perempuan itu berhasil mengakhiri patah hati di awal Januari? Semoga ia benar-benar mampu menjadi perempuan dewasa yang benar dan tidak lagi menyayangi kedegilan.

***
Rantauprapat, 11 Januari 2022
Lusy Mariana Pasaribu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline