Lihat ke Halaman Asli

Luqmanul Hakim Imam Jayadi

Mahasiswa Psikologi Universitas Negeri Yogyakarta

Menilik Falcon, The New Captain America dari Perspektif Psikologi Positif

Diperbarui: 27 Juni 2022   00:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Sam Wilson atau biasa kita kenal dengan nama "Falcon" merupakan salah satu karakter superhero dalam serial fiksi Marvel Cinematic Universe. Falcon sendiri resmi merilis film serial single baru pada tahun 2021, setelah sebelumnya karakter ini hanya muncul dalam film Marvel dengan tokoh utama superhero lain. 

Karakter ini diperankan oleh Anthony Mackie, aktris berwarganegaraan Amerika Serikat.

Dibandingkan dengan karakter lain dalam film Marvel, Falcon merupakan salah satu karakter yang berbeda. Walaupun berperan sebagai superhero, Falcon tidak memiliki kekuatan khusus atau super layaknya Captain America, Iron Man, Black Panther dan superhero lainnya.

Falcon bertarung menggunakan kostum terbang ala penerjun angkasa sesuai dengan latar belakangnya sebagai militer angkatan udara. Falcon juga diceritakan sebagai sosok pensiunan militer yang berasal dari ras hitam dan  berlatar belakang ekonomi yang buruk.

Jika menilik lebih dalam karakter Falcon dalam film film Marvel, ada beberapa hal dari alur ceritanya yang bisa kita identifikasi melalui perspektif psikologi positif. Perjalanan hidup Falcon menujukkan adanya resiliensi dari seorang individu dalam mengahadapi rintangan dalam kehidupannya.

Relisiensi atau daya banting merupakan proses adaptasi secara positif dengan perubahan yang terjadi dalam kehidupan. Resiliensi akan membuat seseorang dapat bertahan dari tekanan yang muncul dari berbagai dinamika kehidupannya. Setiap orang berpotensi mengalami tekanan dan ancaman, tapi seseorang dengan resiliensi yang baik akan lebih siap menghadapi rintangan dan tekanan tersebut.

Resiliensi dapat membuat seseorang bangkit dari krisis yang sedang dihadapinya. Sosok dengan masa lalu yang berat biasanya memiliki resiliensi yang lebih kuat pada masa dewasanya.

Falcon memiliki banyak rintangan dalam menghadapi dinamika kehidupannya. Ia ditakdirkan sebagai superhero, namun berlatar belakang jauh dari kemewahan bahkan cenderung dekat dengan ancaman, masalah ekonomi, dan diskriminasi ras. Namun hal ini kemudian membangun sebuah kepribadian yang tidak biasa dalam dirinya. Falcon dalam berbagai series Marvel diceritakan sebagai sosok dengan emosi stabil, bijak, dan pribadi positif.

Resiliensi yang ada dalam diri Falcon bukan hanya terbentuk dari masa lalunya, namun juga terbentuk dari koneksi dengan orang lain, ketenangan diri, tujuan dan target pribadi dan pikiran yang positif. Relasi dan koneksi dengan orang lain merupakan salah satu upaya untujk menghindarkan seseorang dari rasa kesepian, terutama dalam masa krisis ini. 

Relasi dan koneksi yang baik dapat dibangun melalui keterbukaan dalam komunikasi. Keterbukaan mengenai perasaan dan persoalan akan membuat orang lain memahami kebutuhan kita dan bantuan yang diberikan akan lebih bermanfaat. 

Falcon memiliki relasi khusus dengan Steve Rogers atau Captain America untuk membangun kembali kepercayaan dirinya dalam membantu kebaikan umat manusia setelah ia sempat gagal dalam misi terakhirnya di militer.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline