Lihat ke Halaman Asli

Luqman Aryowidi

Just a passionate geek

Review DC Comics "Injustice" dan Marvel "Ultimate Alliance 2", Perubahan Nilai dan Moral para Superhero dan Supervillain

Diperbarui: 4 September 2018   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

~Content Warning : Spoiler Alert !!   Ulasan atau Review ini hanya berdasarkan sumber Video Games "Injustice : Gods Among Us" dan "Marvel Ultimate Alliance 2"

Bicara tentang superhero, pasti di pikiran kita langsung memikirkan hal yang hebat , takjub hingga menjadi yaa semacam idola,sedangkan supervillain pasti sebaliknya, hal-hal buruk melekat, egois, jahat, pembunuh dan hal lainnya. Memang benar nilai-nilai atau karakter tersebut sudah menjadi gambaran yang melekat pada kedua makna tersebut.

Namun, semua gambaran tersebut seperti mengalami perubahan. Disini saya akan mereview cerita dari game tersebut dan sebisa mungkin melihat nilai-nilai para tokoh superhero dan supervillain, yang sebenarnya melihat dari event  tersebut, ada suatu kesamaan diantara dua pihak yang berbeda.

Yang Pertama saya akan menjelaskan sedikit tentang jalan cerita "Injustice : Gods Among Us". Berlatar belakang di dunia yang sangatlah "aneh" dimana Superman menjadi seorang Tirani. Tunggu sebentar..... Superman ?? Maksudnya Superman yang mana ? Yaa benar, tokoh Superman yang banyak anak-anak kagumi karena kekuatannya dan tulus hatinya, yang dalam cerita ini menjadi seorang Tirani.

Hahh ?? kok aneh ??. Sekedar mengingatkan saja bahwa dalam dunia komik seperti DC, Marvel atau Dark Horse, sering mengeluarkan cerita dengan berbeda latar belakang atau sebut saja "Universe" yang unik, dan dalam cerita dijelaskan bahwa Superman adalah seorang Tirani,Diktator atau sebut sajalah ciri-ciri pemimpin yang kejam dan haus kekuasaan.

LANJUT..... Bermula saat Joker,(yaa Joker musuhnya Batman si Pangeran Badut Kejahatan...seperti itulah kalo di artikan) sedang di intergosi oleh Batman, yang anehnya saat ruang interogasinya sangat ketat, dijaga oleh banyak tentara.  Tiba-tiba Superman datang, dengan menghancurkan tembok ruang interogasi dari luar.

Tatapan Superman penuh amarah, ketakutan dan emosional melihat Joker, dalang yang membuat Superman dipengaruhi yang berakibat kehancuran Kota Metropolis dan kedua orang yang dia sayangi, Lois Lane dan anaknya yang belum lahir. Mengetahui dengan Joker berhasil "bermain pikiran" dengan Superman,akhirnya Superman tidak segan, dengan rasa balas dendam akibat trauma, membunuh Joker dengan kejam.

Peristiwa Superman membunuh Joker menjadi titik awal Superman, yang banyak orang menjadi simbol harapan, menjadi simbol ketakutan, mendeklerasikan rezim "One Earth". Superman yakin dengam mendirikan rezim yang beranggotakan para pahlwan Justice League tentu membawa dunia menjadi lebih aman, namun pelaksanaannya sangatlah semena-mena.

Hal ini juga hubungan Superman dan Batman menjadi tidak baik, Batman memang memiliki karakter dan integritas "Not to Kill" dan melihat sikap Superman sudah melebihi batas nilai-nilai kemanusiaan. Batman, sebaliknya berpendapat bahwa sikap dan aksi Superman bukan membuat dunia aman dan sejahtera,muncul rasa ketakutan diantara masyarakat dunia dan beberapa anggota rezim Superman, yang dimana menurut Batman bukan kedamaian yang sesungguhnya.

Akhirnya Batman membuat semacam kelompok perlawanan "Insurgency" yang beranggotakan beberapa bekas Justice League yang "mengundurkan diri" dan beberapa penjahat, WAIT What ??? yap  betul beberapa penjahat seperti Harley Quinn dan Lex Luthor. Loh mereka kan penjahat ?? kenapa Batman mau merekrut penjahat ?? Untuk lebih tahu lagi..MAINKAN VIDEO GAME-NYA :)

Langsung saja saya membahas game selanjutnya, yaitu "Marvel Ultimate Alliance 2". Berlatar belakang tragedi di kota Stamford yang mengakibatkan 600 juta jiwa melayang akibat kecerobohan para superhero. Mendengar hal tersebut pemerintah membuat "Superhero Registration Act" semacam undang-undang yang mengatur kewenangan superhero dalam menggunakan kekuatannya, seperti di Amerika Serikat dengan undang-undang NFA nya yang mengatur tentang kepemilikan senjata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline