Lihat ke Halaman Asli

Hakikat dari Sebuah Sujud

Diperbarui: 2 Mei 2017   12:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rumaysho.com

Dari Abu Faras Rabi`ah ibn Ka`ab al-Aslamy, pelayan Rasulullah SAW dan ia berkata: Ketika saya tidur bersama Rasulullah, maka sebelumnya saya melayani wudhu` dan keperluannya, lalu Beliau bersabda: “Silakan minta dari ku?”, maka saya berkata: Saya minta dari mu adalah mendampingimu didalam surga, maka beliau bersabda: “Atau selain itu?”, lalu saya jawab: Itu saja Ya Rasulullah, kemudian Beliau bersabda: “Maka berjanjilah kamu atas diriku untuk banyak sujud”. (HR. Muslim).

            Tentu sudah tak asing lagi bagi seluruh umat muslim di dunia akan kata “sujud”. Salah satu penyempurna gerakan dalam sholat.  Sujud dalam paham kebanyakan orang yaitu meletakan wajah pada tempat paling rendah dan hanya mengharap ridho dari Allah SWT. Sesungguhnya sujud bukan hanya meletakkan wajah saja ke bawah melain juga meletakkan kedua telapak tangan , kedua lutut, kedua telapak kaki dan kening bersama hidung.

            Sujud adalah sarana yang Allah buat agar manusia melepas kesombongan dan keangkuhan yang ada pada dirinya, untuk menyadari bahwa manusia itu berasal dari sesuatu yang tak pantas untuk disombongkan, dalam sujud saat wajah bagian yang paling terhormat di letakkan di tanah, dan kata tanah dilambangkan sebagai kehinaan dan kerendahan diri manusia di hadapan Allah, sehingga dengan sujud akan membuat manusia seakan-akan kembali pada asalnya.

            Jika umat muslim dianjurkan sujud, nilai apa yang dapat dipetik dari sujud yang merendahkan wajah ketempat yang paling bawah di kehidupan nyata? Jika di kehidupan anda mempunyai sebuah motor yang ingin menaiki jalan yang menanjak apa yang akan anda lakukan? Tentu anda akan menurunkan gigi dari motor tersebut ke yang paling rendah bukan malah sebaliknya. Begitu pula dengan manusia ketika dia ingin mencapai apa yang diingkan, dia harus menurunkan rasa keangkuhanya, rasa sombongnya, apapun yang membuat dia merasa lebih segalanya ketimbang orang lain. Ketika semua itu sudah di turunkan insyaallah dengan Ridho Allah semua itu akan tercapai dengan mudah. Dengan begitu saya maupun anda apakah masih mau untuk tidak sekedar sujud pada Allah hanya mengharap Ridho dari-Nya.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline