Lihat ke Halaman Asli

Biarkan Wanita Itu Begitu

Diperbarui: 22 Juni 2017   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Siluet Wanita (parmantos.wordpress.com)

Hasil survei membuktikan, sebagian besar wanita merasa dirinya kurang cantik. Sebaliknya, sebagian besar laki-laki merasa dirinya tampan.

Misalnya survei global yang dilakukan Dove, 96% wanita di dunia mengatakan dirinya tidak cantik. Hanya  4% yang mengatakan dirinya cantik. Masih survei Dove, di Indonesia 90% wanita merasa tidak cantik.  

Begitu juga survei  Choose Bautiful, 78% perempuan dunia merasa tidak cantik.

Wanita terlalu fokus dengan kekurangan fisik. Entah mata, hidung, alis, betis, pipi, ukuran dada, dan detail-detail lainnya. Mereka tidak tahu kalau laki-laki itu terlalu bodoh untuk mengerti detail-detail.

Sebaliknya laki-laki. 90% merasa dirinya tampan.

Nah... anda sekarang sudah bisa tidur dengan nyenyakbukan?  Teka-teki yang selama ini belum terpecahkan tentang mengapa wanita mandinya lama, dandannya lama terjawab sudah dengan hasil survei ini. Ya wajar mereka mandi dan dandan habis-habisan karena merasa kurang cantik. Berjuang keras untuk tampil cantik. Beda dengan laki-laki. Ditakdirkan memiliki ke-PD-an tingkat dewa. Jangankan dandan, rajin mandi saja sudah sukur.

Begitu juga kalau anda liat di Medsos. Hampir semua wanita gemar memposting foto-fotonya yang dianggap cantik. Mereka butuh dikatakan cantik. Tidak lain karena rapuhnya rasa percaya diri. Seperti orang yang ingin dikatakan kaya. Semaksimal mungkin menunjukkan gaya hidup kekaya-kayaan.

Kareana rapuhnya itu. Jangan sekali-kali anda aminkan jika ada wanita upload foto dengan caption: "Jelek abaikan."  Jika diaminkan, mereka bakal kecewa berat. Benar-benar dimasukin hati.

Kalau laki-laki, anda bilang jelek  seribu kalipun mereka cengengesan. Emang gue fikirin. Yang penting gue kagak jomblo tong...!

Mungkin karena merasa sudah ganteng, sangat langka laki-laki yang gemar upload foto di medsos (takut banyak yang kesemsem keleeer... ha,ha). Kalaupun upload foto tentu bukan untuk pamer wajah, baju, tangan berlukis hena, atau bodi sixpack. Tapi titik tekannya lebih pada tempatnya berfoto, kegiatannya, atau temannya berfoto. Atau ganti foto profil.

Pernah ada teman FB yang upload foto full face. Laki-laki. Bukan menunjukkan di mana dia atau bersama siapa. Bukan juga ganti foto profil. Murni unjuk wajah. Tanpa fikir panjang, tanpa hitung untung rugi, saat itu juga saya putus hubungan. Eh... putus pertemanan. Emangnya saya laki apaan disuruh natap wajah bapak-bapak berkumis.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline